Rupiah Lesu ke Rp14.675 Usai Libur Panjang
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.675 per dolar AS pada Senin (2/11) pagi. Posisi tersebut melemah 0,34 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.625 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang yang melemah 0,03 persen, dolar Hong Kong melemah 0,03 persen, dolar Singapura melemah 0,01 persen, dolar Taiwan melemah 0,01 persen, rupee India melamh 0,32 persen, dan peso Filipina melamah 0,16 persen
Sementara, yuan China menguat 0,05 persen, won Korea Selatan menguat 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,04 persen, dan baht Thailand menguat 0,02 persen.
Hal yang sama juga terjadi terhadap mata uang di negara maju yang mayoritas bergerak negatif. Tercatat, poundsterling Inggris melemah 0,12 persen, dolar Australia melemah 0,06 persen, dolar Kanada melemah 0,07 persen, dan bergerak stagnan.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memprediksi rupiah bergerak melemah hari ini. Pasalnya, sejumlah sentimen negatif membayangi pergerakan rupiah.
Salah satunya adalah kenaikan kasus penularan virus corona di global. Hal itu membuat beberapa negara kembali memberlakukan lockdown atau pembatasan kegiatan di ruang publik.
“Pemberlakuan lockdown akan mengganggu pemulihan ekonomi. Ini berpotensi mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS karena pasar mencari aman di dolar AS,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/11).
Sentimen negatif lainnya, yakni penundaan pembahasan stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS). Situasi ini membuat pelaku pasar mencari investasi yang lebih aman.
Dari dalam negeri, pasar juga masih mewaspadai penolakan Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja. Ariston memprediksi rupiah hari ini bergerak dalam kisaran Rp14.600-Rp14.750 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : SatukanIndonesia.com