Harga Minyak Mentah Masih Anjlok, Tapi Tidak Minus

Harga minyak mentah dunia melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (21/4). Pasar diselimuti kepanikan menyusul berlimpahnya banjir pasokan minyak mentah dunia di tengah pandemi virus corona.

Mengutip Antara, Rabu (22/4), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni anjlok 24 persen ke posisi US$19,33 per barel yang merupakan posisi terendah sejak Februari 2002.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni jatuh US$8,86 atau 43 persen ke US$11,57 per barel.

Sebelumnya, minyak WTI untuk pengiriman Mei menyentuh posisi minus US$37,63 per barel untuk pertama kalinya dalam sejarah, pada Senin (20/4). Namun, kini WTI telah berangsur menguat ke US$10,01 ped barel.

Operator bursa CME Group mengatakan lebih dari dua juta kontrak minyak mentah AS untuk pengiriman Juni berpindah tangan yang merupakan hari tersibuk dalam sejarah.

Persediaan minyak meningkat selama berminggu-minggu setelah Arab Saudi dan Rusia gagal mencapai kesepakatan pengurangan produksi pada awal Maret. Di sisi lain, penyebaran covid-19 telah mengurangi permintaan bahan bakar sekitar 30 persen di seluruh dunia.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia, atau dikenal OPEC+, akhirnya mengumumkan pengurangan produksi pada awal April.

Pemangkasan produksi hampir 10 persen dari pasokan global. Namun, kondisi ekonomi yang nyaris tak bergerak karena kebijakan lockdown sejumlah negara tidak cukup untuk mengimbangi penurunan permintaan.

Baik Arab Saudi maupun Rusia, mengaku siap untuk mengambil langkah-langkah tambahan guna menstabilkan pasar minyak bersama dengan produsen lain. Meski demikian, hingga saat ini keduanya belum mengambil tindakan.

“Matematikanya cukup sederhana. Produksi minyak saat ini sekitar 90 juta barel per hari, tetapi permintaan hanya 75 juta barel per hari,” kata Kepala Investasi dan Kepala Manajemen Kekayaan Global di IDB Bank, Gregory Leo.

Sementara itu, data American Petroleum Institute (API) mengungkapkan persediaan minyak mentah AS naik 13,2 juta barel dalam sepekan menjadi 500 juta barel pada 17 April. Analis memperkirakan terdapat tambahan 13,1 juta barel.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : TrenAsia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *