Antisipasi Lonjakan Kasus, DKI Kerek Kapasitas 67 RS Rujukan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengantisipasi rumah sakit rujukan pasien covid-19 yang sudah berada di ambang batas penuh.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan sudah bekerja sama dengan total 67 rumah sakit di Jakarta untuk penambahan kapasitas. Adapun 67 rumah sakit berasal dari RSUD, BUMN, TNI, Polri dan swasta.

“Kita berkoordinasi tentunya dengan 67 RS rujukan dan wisma atlet untuk pelebaran kapasitas,” kata Widyastuti di Balai Kota, Selasa (1/9).

Widyastuti menjelaskan pelebaran sistem bukan hanya dalam penambahan tempat tidur. Namun juga dari segi alat kesehatan dan tenaga medis.

“Bednya sudah ada, hanya SDM. Makanya kita rekrutmen dan saat ini dalam minggu depan sudah ada 1.800 tenaga yang sudah siap,” jelas dia.

Di dalam penanganannya, pasien Covid dibagi menjadi tiga kategori, yakni tanpa gejala, ringan, sedang dan berat. Untuk tanpa gejala bisa dilakukan isolasi mandiri.

“Untuk yang ringan bisa di wisma atlet. Untuk yang sedang-berat baru dilakukan di RS sehingga bisa mengurangi ketergantungan bed,” beber dia.

Widyastuti menyatakan DKI mengusahakan agar tingkat ketersediaan bed (Bed of Rate) bisa berada di presentase 60 persen. Penambahan, kata Widyastuti, juga dilakukan untuk ruangan ICU.

Sebelumnya, Rumah Sakit rujukan pasien Covid di Jakarta mulai tidak ideal. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan angka keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi 69% dan ICU sebesar 77%.

Saat dikonfirmasi, daya tampung sejumlah Rumah Sakit rujukan Covid di Jakarta juga hampir menyentuh batas maksimal. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan. Direktur RSUD Tarakan Dian Ekowati mendetail jumlah tempat tidur yang terpakai.

“Dari kapasitas 150 tempat tidur, sampai tadi pagi jam 8 terisi 145,” kata Dian kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/9).

Sementara, Direktur RSUD Koja, Ida Bagus Nyoman Banjar menjelaskan bahwa jumlah ranjang yang tersedia di Koja untuk menangani kasus Covid ialah sebanyak 165 tempat tidur. Dari angka itu, terdiri dari bermacam ruang penanganan.

“Kita beri satu gedung B untuk menangani Covid dengan kapasitas 400 bed. Namun karena harus social distancing hanya bisa menampung 165 bed,” kata Banjar kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/9).

“Ada ruang NICU, ada ruang isolasi flu biasa, ada ruang isolasi negatif, ada totalnya 165,” lanjut dia.

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : AyoJakarta.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *