Dolar Ditutup Menguat saat Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di AS

Mata uang Amerika Serikat (AS), dolar menguat terhadap sekeranjang mata uang lainnya pada perdagangan Selasa (7/7/2020) waktu setempat. Hal ini karena investor gelisah karena kasus baru penyebaran virus Corona membuat kembalinya lockdown di beberapa wilayah AS.

Melansir Reuters, Jakarta, Rabu (8/7/2020), indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama naik 0,15% ke 96,89. Pada hari sebelumnya, dolar sempat jatuh hingga 96,565.

“Tidak ada data untuk menggerakkan pasar, meskipun Wall Street membukukan kerugian karena investor memikirkan kembali, setidaknya untuk saat ini, pada prospek pertumbuhan ekonomi, karena Covid-19 terus memperlambat pembukaan kembali di seluruh dunia,” Ronald Simpson, direktur pelaksana, analisis mata uang global di Action Economics, mengatakan dalam sebuah catatan.

Dengan adanya hal tersebut, investor kembali ke investasi aman, seperti dolar. Menguntungkan ketika investor menalangi aset berisiko.

Di Amerika Serikat, wilayah Miami yang lebih besar di Florida menjadi hotspot terbaru untuk menghentikan pembukaannya kembali. Ketika kasus virus melonjak secara nasional oleh puluhan ribu dan jumlah korban tewas di AS mencapai 130.000.

Pejabat kesehatan AS Anthony Fauci mengatakan pada hari Senin bahwa keadaan saat ini dari wabah COVID-19 di Amerika Serikat “benar-benar tidak baik.” Melonjaknya kasus virus Corona AS membuat pemilik bisnis “gugup lagi,” kata presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic, Selasa.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *