Persebaya Ulang Tahun Ke-93, Putra Tulehu Kenang Cerita di Bajul Ijo

Perayaan ulang tahun ke-93 Persebaya Surabaya membuat Sidik Saimima bernostalgia dengan perjalanan kariernya bersama tim berjuluk Bajul Ijo. Ini merupakan cerita tentang perjuangan seorang bocah Tulehu yang berhasil mewujudkan mimpinya menjadi pesepak bola profesional.

“Saya di Ambon, Tulehu, dari kecil latihan di SSB Maehanu Tulehu. Pada tahun 2011, saya ke Surabaya, lalu masuk SSB sosial Surabaya, nama timnya Anak Bangsa Surabaya yang main di liga internal Persebaya,” kata gelandang serang Bali United tersebut kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

“Lalu, tahun 2012, saya seleksi di Divisi 3. Nama timnya itu Bajul Ijo. Pelatih saya waktu itu mantan Persebaya juga, coach Yongki Kastanja, waktu itu lolos 8 besar, tetapi divisi 3 tidak diputar lagi,” katanya.

Salah satu momen yang tidak terlupakan terjadi pada 2012. Saat itu, Sidik Saimima berkesempatan menjadi anak gawang pertandingan persahabatan Persebaya Surabaya melawan tim Liga Inggris, Queens Park Rangers (QPR).

Kala itu, dia berkesempatan bertemu langsung dengan pemain papan atas, seperti Park Ji Sung, Robert Green, dan Wright Phillips. Sementara itu, Persebaya diperkuat sejumlah nama besar nasional, seperti Fernando Soler, Andik Vermansah, Diego Michiels, Patrich Wanggai, dan Rendi Irwan. Pertandingan berakhir dengan kekalahan Bajul Ijo 1-2. Namun, yang membuat “berkesan” adalah insiden mati lampu empat kali di stadion.

“Saya jadi anak gawang. Waktu itu Persebaya vs QPR, lampunya beberapa kali mati waktu itu,” ucap pemain kelahiran 4 Juni 1997 tersebut.

Setelah menempuh pendidikan di Surabaya, Sidik Saimima semakin mantap menatap berjalan sebagai pemain profesional. Masa mudanya dihabiskan untuk mencari pengalaman di beberapa tim Porprov dan Pra-Pon, Perseba Bangkalan, Laga FC Surabaya, Cilegon United, dan Gresik United.

Hingga akhirnya Persebaya Surabaya memanggil pada tahun 2017. Pada tahun yang sama, dia berhasil mengantarkan Bajul Ijo promosi ke Liga 1. Sayangnya, kebersamaannya bersama Persebaya berlangsung singkat. Beberapa pekan setelah membawa Persebaya juara, Saimima angkat kaki.

“Tahun 2018 saya masih di Persebaya, tetapi belum sampai setengah musim di Liga 1. Soalnya waktu itu saya ikut tes angkatan, jadi tidak sempat ikut Liga 1. Cuma sempat ikut pramusim saja di Piala Gubernur Kaltim,” tutur mantan pemain PSS Sleman itu.

Meskipun hanya sebentar, Persebaya Surabaya tetap melekat di hatinya. Pemain 23 tahun tersebut berharap ulang tahun ke-93 tahun ini bisa menjadi momentum untuk kebaikan Persebaya Surabaya.

“Harapan Saimima pada hari ulang tahun Persebaya ini, yang pertama doa yang terbaik untuk hari yang baik. Semoga Persebaya semakin berprestasi di kancah sepak bola Indonesia, AFC, LCA, dll. Semoga Persebaya semakin profesional dan jaya selalu. Amin,” tuturnya.

 

 

Sumber : kompas.com
Gambar : kompas.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *