Ekonomi AS Runtuh di Q2-2020? The Fed Sebut Kontraksi 30%

Penutupan bisnis karena virus corona (COVID-19) diperkirakan akan ‘meruntuhkan’ ekonomi AS di kuartal-II 2020 ini. Bahkan ekonomi dengan mudah akan berkontraksi hingga 20 sampai 30%

Dalam sebuah wawancara dengan CBS, Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan COVID-19 sudah memukul parah negara adi daya itu. Data menunjukkan lebih dari 30 juta pekerjaan hancur karena penutupan bisnis secara nasional.

Belum lagi angka pengangguran yang mencapai puncaknya yakni dikisaran 20-25%. Angka tersebut tak terlihat lagi sejak Great Depression di 1930 terjadi.

“Data yang akan kita lihat di kuartal yang berakhir Juni, akan sangat buruk,” katanya sebagaimana dikutip dari AFP, Senin (18/5/2020).

“Akan ada penurunan besar dalam kegiatan ekonomi. lonjakan dalam pengangguran.”

Ia masih optimis AS akan kembali tumbuh di kuartal-III 2020. Namun ia mengatakan tak mungkin AS akan pulih normal tanpa vaksin COVID-19.

“Akan memakan banyak waktu bagi kita untuk kembali,” katanya. “Itu bisa sampai akhir tahun depan. Kita benar-benar tak tahu.”

“Agar perekonomian pulih orang harus ‘percaya diri sepenuhnya’ dan itu mungkin harus menunggu hingga vaksin datang.”

Sebelumnya The Fed terus didesak Presiden AS Donald Trump untuk memangkas suku bunga ke teritori negatif. Namun sepertinya, ini belum akan jadi pilihan bank sentral AS itu.

Ia meminta peran fiskal yang lebih dominan untuk membantu ekonomi tumbuh. Angka yang digelontorkan kongres sebanyak US$ 3 triliun mungkin belum cukup.

AS menjadi negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia. Dari data Worldometers, kasus total sebanyak 1.527.664, dengan total kematian 90.978 dan sembuh sebanyak 346.398.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Voice of America

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *