Ekspor Manufaktur Tumbuh 10 Persen di Tengah Corona
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa industri pengolahan di tanah air masih mampu menunjukkan geliat yang positif di tengah tekanan virus corona. Hal ini tercermin dari capaian nilai ekspor sepanjang triwulan I tahun 2020.
Data yang dimilikinya kinerja pengapalan sektor manufaktur nasional pada tiga bulan pertama tahun ini meningkat 10,11 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sepanjang triwulan I-2020, ekspor industri pengolahan menembus angka US$32,99 miliar.
Angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan impor yang hanya US$31,29 miliar. Ekspor industri pengolahan pada triwulan I tersebut katanya memberikan kontribusi sebesar 78,96 persen terhadap total ekspor nasional yang mencapai 41,78 miliar dolar AS.
“Industri pengolahan mengalami tekanan mulai Maret 2020 akibat COVID-19, namun data ekspor industri pengolahan memberikan optimisme untuk tetap bertahan,” kata seperti dikutip dari Antara, Kamis (23/4).
Agus mengatakan secara garis besar, kinerja ekspor sektor manufaktur tersebut ditopang lima sektor besar. Pertama, industri makanan yang membukukan US$7,17 miliar.
Kedua, industri logam dasar US$5,48 miliar. Ketiga, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia dengan nilai US$2,99 miliar. Keempat, industri pakaian jadi sebesar US$2,02 miliar. Dan kelima, industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar US$1,78 miliar.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Industry.co.id