Korban Virus Corona Bertambah Banyak, Harga Emas Malah Stuck

Pada perdagangan pagi ini, harga emas dunia di pasar spot cenderung tak bergerak. Namun harga emas masih ditransaksikan di level tertingginya di tahun ini di saat pasar masih mencemaskan kondisi penyebaran virus corona yang makin memburuk.

Selasa (28/1/2020) harga emas menyentuh level US$ 1.581,42/troy ons, masih sama dengan posisi penutupan perdagangan kemarin. Harga emas semakin mendekati level psikologis US$ 1.600/troy ons.

Penguatan emas yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan karena pasar merespons khawatir terhadap perkembangan terbaru kasus penyebaran virus corona di China dan beberapa negara lain.

Korban terus berjatuhan, CNBC Internasional melaporkan jumlah kasus mencapai 4.193 kasus dan 106 orang meninggal dunia. Namun menurut sumber lain yaitu data Arcgis by John Hopkins CSSE, jumlah kasus telah mencapai 4.474 kasus dan 107 orang dinyatakan meninggal dunia. Data tersebut diupdate beberapa menit yang lalu.

Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, orang yang terjangkit virus penyebab pneumonia ini bertambah dengan signifikan. Namun fatalitasnya masih di kisaran angka 2,4%. Sebanyak 58 orang dikabarkan telah pulih.

Kasus-kasus lain juga dijumpai di berbagai negara di Benua Asia, Eropa, Australia hingga Amerika. Ditemukannya kasus virus corona ini telah dikonfirmasi di Hong Kong, Macau, Taipei, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, Perancis dan AS. Kemarin, Jerman, Nepal, Kamboja dan Sri Lanka mengkonfirmasi masing-masing satu kasus, mengutip CNBC Internasional.

Saat ini pimpinan WHO Dr. tedros Adhanom Ghebreyesus dikabarkan sedang berdiskusi dengan pemerintah China terkait perkembangan dari kasus virus ini. WHO masih membutuhkan data terkait karakteristik dari virus ini sebelum mendeklarasikan kondisi sekarang sebagai situasi darurat global.

Pemerintah China juga terus berupaya untuk meningkatkan pasokan alat dan kebutuhan medis lain ke Wuhan termasuk mengirim 3 juta masker, 14.000 pakaian perlindungan dan 110.000 pasang sarung tangan.

CNBC Internasional melaporkan, lebih dari 1.600 staf medis dikirim ke Provinsi Hubei untuk menangani kasus ini. Sebelumnya pemerintah China juga telah menganggarkan dana senilai US$ 145 juta untuk membangun rumah sakit dengan kapasitas mencapai 1.000 kasur untuk pasien yang menderita.

Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah China adalah dengan memperpanjang libur tahun baru hingga 2 Februari nanti. Dengan libur yang diperpanjang diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya kerumunan orang yang berisiko menyebabkan penularan.

Namun potensi kasus terus bertambah masih ada. Tenaga medis yang kewalahan dan padatnya penduduk China terutama di Wuhan mempermudah penyebaran virus ini. Saat ini diperkirakan ada 9 juta orang yang menetap d Wuhan.

Wuhan sendiri dan belasan kota lain saat ini sedang dikarantina agar virus tak meluas ke mana-mana. Fasilitas transportasi untuk semua jalur ditutup, bahkan taman hiburan seperti Disney Land di Shang Hai ditutup.

Saat ini, emas tak banyak bergerak karena harganya memang sudah tinggi, di tambah dolar masih berada di posisi tertingginya sejak awal Desember tahun lalu. Hal ini tercermin dari indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar AS di hadapan enam mata uang lainnya. Emas yang dibanderol dengan dolar menjadi lebih mahal untuk pemegang mata uang lain kala dolar menguat.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Futuready

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *