Virus Corona Kian Menyebar, Kurs Yen Menguat 0,6%
Nilai tukar yen Jepang kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (24/1/2020), dan semakin menjauhi level terlemah dalam 8 bulan terakhir yang disentuh pada pekan lalu.
Pada pukul 9:22 WIB, yen diperdagangkan di level 109,45/US$, menguat tipis 0,03% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Tetapi sepanjang pekan ini, yen sudah menguat 0,63%.
Penyebaran virus Corona dari China menjadi penyebab penguatan yen yang menyandang status aset aman (safe haven).
Virus corona merupakan keluarga besar virus yang biasanya menginfeksi hewan, namun lambat laun dapat berevolusi dan menyebar ke manusia. Gejala pertama yang akan terlihat pada manusia yang terinfeksi virus tersebut yaitu demam, batuk dan sesak napas, yang dapat berkembang menjadi pneumonia.
Virus tersebut pertama kali muncul di China dan telah menyebar ke negara-negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Thailand, hingga AS. Semuanya melibatkan turis China asal Wuhan.
Dolar AS vs Yen
China kini sudah mengisolasi kota Wuhan yang memiliki jumlah penduduk sekitar 11 juta orang. Sejauh ini virus Corona sudah menyebabkan 18 orang meninggal dunia, dan menjangkiti lebih dari 600 orang, sebagaimana dilansir CNBC International.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini belum menjadikan penyebaran virus Corona sebagai darurat internasional. Organisasi di bawah naungan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) itu menilai masih terlalu awal untuk melakukan itu.
“Agak terlalu dini untuk menganggap ini sebagai darurat internasional. Jangan salah, ini adalah kondisi darurat di China tetapi belum di level internasional,” kata Didier Houssin, Ketua Panel Komite Darurat WHO, sebagaimana diberitakan Reuters.
Meski demikian, Peter Piot, Profesor di London School od Hygiene and Tropical Medicine, menilai penyebaran virus Corona sudah memasuki fase kritis. “Walau belum ada ketentuan dari WHO, tetapi dunia harus menekan bahkan menghentikan penyebaran virus ini. pemerintah dan WHO perlu terus memantau perkembangannya dengan seksama,” tegasnya, seperti diwartakan Reuters.
Penyebaran virus Corona membuat sentimen pelaku pasar memburuk, dampaknya investasinya dialirkan ke aset-aset safe haven seperti yen.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : SINDOnews
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]