Harga Minyak Menguat Terdorong Penutupan Dua Ladang Libya
Harga minyak mentah dunia naik mencapai level tertinggi dalam lebih dari sepekan perdagangan Senin (20/1). Kenaikan harga minyak mentah dipicu keputusan Libya menutup dua basis produksi minyak mentah mereka.
Mengutip Antara, minyak mentah berjangka Brent menguat 35 sen menjadi US$65,20 per barel. Brent sempat menyentuh US$66 yang merupakan posisi tertinggi sejak 9 Januari 2020.
Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 12 sen ke level 58,66 per barel.
Libya memutuskan menutup dua ladang minyak utama di Libya Barat Daya, yakni Sharara dan El Feel pada Minggu (19/1). Bahkan, National Oil Corporation (NOC) telah menyatakan kondisi force majeure (keadaan kahar) pada dua ladang minyak tersebut.
Keputusan ini dikhawatirkan memangkas produksi minyak mentah anggota OPEC itu. Penutupan dua ladang minyak merupakan imbas dari kekacauan yang terjadi di Libya. Pasukan yang setia kepada Khalifa Haftar menutup satu saluran pipa minyak mentah.
Namun demikian, beberapa analis dan pedagang minyak global menilai gangguan pasokan di Libya hanya bersifat sementara.
“Pasar minyak tetap memiliki stok yang cukup dan kapasitas cadangan yang sehat. Dengan kata lain, dampak kenaikan harga mungkin cepat berlalu,” kata Broker Minyak PVM Stephen Brennock.
Selain itu, gangguan pasokan bisa diimbangi dari suplai negara produsen lainnya sehingga dampaknya bisa dibatasi.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Investing.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]