Antisipasi Balasan Iran ke AS, Harga Emas Antam Naik Tipis
Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp784 ribu per gram pada Selasa (7/1) atau naik Rp1.000 dari perdagangan Senin (6/1) kemarin. Sementara harga pembelian kembali (buyback) stagnan di Rp700 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp416,5 ribu, 2 gram Rp1,51 juta, 3 gram Rp2,25 juta, 5 gram Rp3,73 juta, 10 gram Rp7,4 juta, 25 gram Rp18,18 juta, dan 50 gram Rp36,28 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp71,7 juta, 250 gram Rp175,25 juta, 500 gram Rp366,3 juta, dan 1 kilogram Rp699,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.565,3 per troy ons atau melemah 0,22 persen. Begitu pula dengan harga emas di perdagangan spot turun 0,12 persen ke US$1.563,8 per troy ons pada pagi ini.
Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono memperkirakan harga emas di pasar internasional akan kembali meningkat pada hari ini sejalan dengan sentimen ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran. Pasalnya, Iran sudah menyerukan aksi balas dendam kepada AS atas terbunuhnya perwira tinggi militer Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani.
Zeinab Soleimani, putri almarhum bahkan meminta Presiden Iran Hassan Rouhani untuk membalas kematian sang ayah. Hal ini sontak menambah ketegangan antar kedua negara dan menambah sentimen di pasar.
“Pelaku pasar masih akan mengantisipasi jika ada aksi balasan oleh Iran terhadap AS. Geopolitik di Timur Tengah saat ini menjadi penggerak emas spot,” kata Suluh kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/1).
Berkat sentimen ini, Suluh memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran US$1.560 sampai US$1.575 per troy ons pada hari ini.
Kendati begitu, ada dua sentimen lain yang diperkirakan akan mewarnai pergerakan harga emas ke depan.
Pertama, sudah semakin dekatnya hari kesepakatan perjanjian dagang damai antara Amerika Serikat dan China pada 15 Januari 2020. Kedua, data Non-Farm Payroll (NFP) AS akan dirilis pada akhir pekan ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kumparan.com
[social_warfarebuttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]