AS Resmi Mulai Menarik Diri dari Perjanjian Iklim Paris
Amerika Serikat secara resmi memberitahu Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa Washington mulai menarik diri dari perjanjian iklim Paris. Lewat pemberitahuan ini, negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu menjadi satu-satunya yang tidak mendukung perjanjian tersebut.
Presiden AS Donald Trump meneruskan janjinya untuk menarik diri dari perjanjian Paris, meski banyak pihak dari berbagai kalangan menghadirkan beragam bukti mengenai berbahayanya perubahan iklim.
Dalam pemberitahuan kepada AS, AS menuliskan tanggal resmi penarikan diri, yakni 4 November 2020, satu hari usai pemilihan umum presiden AS tahun depan.
Perjanjian iklim Paris 2015 adalah kesepakatan yang dinegosiasikan mantan presiden AS Barack obama. Pemberitahuan resmi kepada PBB diumumkan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Menekankan kembali ucapan Trump, Pompeo menegaskan perjanjian iklim Paris hanya akan merugikan sektor usaha di Negeri Paman Sam.
“Amerika akan menjadi pihak yang dirugikan,” ujar Pompeo ke jaringan media Fox Business, dikutip dari AFP, Selasa 5 November 2019.
Menurutnya, jika AS ikut serta dalam perjanjian iklim Paris, maka akan menjadi langkah yang “tidak adil bagi warga dan kaum pekerja di Amerika.”
Pompeo menyebut AS akan menyuarakan “model perjanjian yang realistis dan pragmatis” soal isu lingkungan, termasuk mengenai energi terbarukan. Namun di waktu bersamaan, AS juga akan tetap menjaga peran dari energi fosil.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang gagal meyakinkan Trump untuk tetap bertahan dalam perjanjian iklim Paris, menyayangkan keputusan AS.
“Kami menyayangkan langkah tersebut, dan menjadikan kemitraan Prancis-Tiongkok dalam bidang iklim dan biodiversitas menjadi lebih penting lagi,” ungkap kantor kepresidenan Prancis saat Macron berkunjung ke Shanghai.
Meski menarik diri dari perjanjian Paris, AS disebut-sebut masih berencana menghadiri negosiasi isu iklim di Spanyol bulan ini.
Sumber : medcom.id
Gambar : Berita Dunia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]