Rada Susah Cuan dari Emas, Harga Turun Terus
Optimisme perbaikan hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China membuat harga emas kembali anjlok di bawah level psikologis US$ 1.500/troy ons.
Pada 08.45 WIB harga emas global di pasar spot berada di US$ 1.491,4/troy ons. Harga emas turu 0,07% dibanding perdagangan kemarin. Harga emas ditutup di level US$ 1.492,45/troy ons kemarin setelah berada di atas level psikologis US$ 1.500/troy ons pada 24 dan 25 Oktober pekan lalu.
Tingginya optimisme damai dagang antara AS-China menumbuhkan kembali selera investor terhadap aset-aset berisiko dan mulai meninggalkan emas.
Mengutip Reuters, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dirinya berharap untuk menandatangani kesepakatan dagang dengan China sebelum waktu yang telah dijadwalkan (KTT APEC). Namun Trump tidak menjelaskan detail terkait waktu dan lokasinya
Merosotnya harga emas terjadi menjelang pengumuman kebijakan moneter yang akan diambil oleh Federal Reserves (The Fed) sebagai bank sentral Amerika Serikat.
Dengan adanya rilis data ekonomi yang terus memburuk seolah menjadi sinyal bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga acuannya.
Hingga 28 Oktober 2019, berdasarkan piranti FedWatch milik CME Group pelaku pasar melihat adanya probabilitas sebesar 94,1% The Fed akan memangkas suku bunga acuan menjadi 1,5-1,75%.
Biasanya adanya sinyal pemangkasan suku bunga acuan membuat harga emas terapresiasi. Namun kali ini yang dijumpai tidak demikian karena ada optimisme kondisi ekonomi akan kembali pulih seiring potensi rujuknya AS-China yang kembali tinggi.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Geosiar.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]