Menunggu Neraca Perdagangan, IHSG Dibuka Menguat ke 6.131,80

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan saham Selasa pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (15/10/2019), IHSG naik 3,42 poin atau 0,06 persen ke level 6.130,30. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan dengan naik 8,15 poin atau 0,08 persen ke 6.131,80.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,12 persen ke posisi 955,44. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.136,18 dan terendah di 6.127,94.

Sebanyak 99 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau dan 63 saham melemah. Sedangkan 141 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 15.272 kali dengan volume perdagangan 506,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 186 miliar.

Investor asing beli saham Rp 8,91 miliar di total pasar dan posisi rupiah di angka 14.145 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar berada di zona hijau. Sektor industri dasar menguat paling tinggi yaitu 0,51 persen. Disusul sektor infrastruktur yang menguat 0,27 persen dan sektor perdagangan naik 0,26 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain IRRA melonjak 49,73 persen ke Rp 560 per saham, SLIS naik 24,60 persen ke Rp 785 per saham, dan MYTX naik 15,38 persen ke Rp 75 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain ITMA yang turun 4,83 persen ke Rp 690 per saham, KBLM turun 4,76 persen ke level Rp 280 per saham dan SKYB turun 3,80 persen ke Rp 76 per saham.

Prediksi Analis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali bergerak menguat pada perdagangan saham Selasa (15/10/2019).

Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper menilai, penguatan indeks ditopang optimisme damai dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Dari dalam negeri, IHSG diproyeksi ke zona hijau menunggu rilis data neraca dagang oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini. Menurutnya, indeks akan berkisar di level 6.071-6.184.

“Trend penguatan masih akan berlanjut dalam jangka pendek. Pergerakan juga masih akan dipengaruhi oleh sentimen global dan rilis data neraca perdagangan Indonesia,” ujar dia dalam risetnya.

Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyebut IHSG dari sisi teknikal memang terindikasi konsolidasi.

Namun, peluang penguatan IHSG sedikit terbuka dengan support resistance yang diprediksi akan bergerak di rentang 6080-6170.

 

 

 

 

Sumber : liputan6.com
Gambar : Kompas Ekonomi

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *