Polres Sukabumi Antisipasi Teror Jelang Lebaran
Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat dalam Operasi Ketupat Lodaya 2019 tak hanya melakukan pengamanan jelang Lebaran 2019, tetapi juga mengantisipasi potensi aksi teror terhadap personel yang tengah bertugas di lapangan saat arus mudik.
“Tentunya antisipasi aksi teror menjadi prioritas utama pengamanan lebaran tahun ini, karena beberapa waktu ke belakang anggota Polri kerap menjadi sasaran aksi teror. Sehingga kami bekerja sama dengan TNI untuk saling melindungi,” kata Kapolres Sukabumi Kota Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro di Sukabumi, Rabu (29/5) dikutip Antara.
Menurutnya, setiap anggota Polri yang bertugas di lapangan bisa saling melindungi dan mengawasi agar tidak menjadi sasaran penyerangan atau teror oleh oknum tidak bertanggung jawab. Karena itu dalam pengamanan Operasi Ketupat Lodaya 2019 ini, Polres Sukabumi juga mendapatkan bantuan dari Satuan Anti Teror Batalyon Infanteri (Yonif) 310/Kidang Kencana dengan jumlah personel sekitar satu pleton.
Satuan tersebut akan bisa digunakan apabila Polres Sukabumi Kota membutuhkannya dalam penanggulangan aksi teror. Ia mengatakan, pengamanan lebaran yang dilakukan pihaknya pada tahun ini suasananya memang berbeda dengan tahun lalu, sebab bertepatan dengan waktu pasca Pemilu 2019.
Sehingga pada lebaran ini pihaknya melaksanakan dua operasi secara bersamaan yakni Operasi Mantap Brata dan Ketupat Lodaya. Karena itu, dalam situasi usai gelaran pemilu ini pihaknya mengimbau agar suasana Ramadan ini tidak dikotori berbagai hal negatif.
Dia berharap kerusuhan 21-23 Mei di Jakarta tak terulang dan merembet ke daerah lain yang dapat mengganggu kekhidmatan Ramadan jelang lebaran.
“Untuk itu Muspida setempat akan terus bekerja keras untuk menjaga keamanan daerah agar masyarakat yang menjalankan ibadah Ramadhan dan merayakan Idul Fitri bisa merasa aman dan nyaman,” katanya.
Adapun, lanjut Susatyo, personel yang diterjunkan untuk pengamanan arus mudik dan lebaran tahun ini mencapai 800 orang.
“Terdiri dari anggota Polri, TNI dan intansi pemerintahan,” ucapnya.
Susatyo mengatakan ratusan pesonel keamanan tersebut disiagakan di titik-titik rawan gangguan keamanan, kriminalitas serta objek vital lainnya seperti kantor pemerintahan, perbankkan dan pusat keramaian.
PNS Sukabumi Dilarang Mudik Pakai Kendaraan Dinas
Di tempat terpisah, terkait mudik dan Lebaran 2019, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengimbau seluruh PNS di lingkungan pemkot tidak menggunakan kendaraan dinas untuk mudik.
“Edaran dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI sudah disosialisasikan kepada seluruh PNS pemegang kendaraan dinas agar kendaraan tidak digunakan untuk keperluan pribadi, seperti untuk mudik,” katanya, dikutip Antara.
Untuk itu, Fahmi mengimbau para PNS di lingkungan Pemkot Sukabumi dapat mematuhi imbauan dimaksud. Karenanya, akan lebih baik PNS yang ingin mudik menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum.
“Kami yakin seluruh PNS yang mendapatkan fasilitas kendaraan dinas, baik dalam bentuk sepeda motor maupun mobil, taat akan aturan yang diberlakukan dan tidak nekat menggunakannya untuk kepentingan pribadi,” katanya.
Pun demikian, Fahmi juga mengimbau agar para PNS yang memanfaatkan cuti bersama dan libur hari raya tidak bolos pada hari pertama masuk kerja setelah libur Lebaran.
Untuk itu, jika ada PNS yang melanggar maka Pemkot Sukabumi akan memprosesnya sesuai ketentuan. Potensi sanksi pun disesuaikan dengan kategori pelanggaran, baik ringan, sedang, maupun berat, dalam hal ini mulai sanski bisa berupa teguran, penurunan jabatan, hingga pemecatan.
Sumber : Cnnindonesia.com
Gambar : FaseBerita.ID
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]