Bursa Saham Asia Jeblok, Yen Jepang Kian Bersinar
Bursa saham Amerika Serikat (AS) yang jeblok pada perdagangan Selasa tadi malam (28/5/19) terlihat akan memberikan pengaruh buruk bagi bursa saham Asia pada Rabu ini (29/5/19).
Kondisi ini membuat para investor mengalihkan investasi ke aset-aset aman atau safe haven. Data perdagangan menunjukkan, Indeks Shanghai minus 0,33%, Hang Seng juga turun 0,48%, dan Nikkei 225 anjlok 1,21% pada perdagangan Rabu ini pukul 09.05 WIB.
Penguatan bursa saham benar-benar membuat pasar forex menguat. Mata uang yen Jepang yang dianggap sebagai safe haven kembali menunjukkan sinarnya.
Sejak Selasa kemarin yen telah menguat melawan dolar AS (USD/JPY bergerak turun) dan berlanjut pada hari ini. Pada pukul 7:40 WIB yen menguat ke level 109,13/US$ dibandingkan penutupan perdagangan Selasa di level 109,36/US$, mengutip data dari Refinitiv.
Kecemasan akan pelambatan ekonomi kembali memicu aksi jual di bursa saham. Imbal hasil atau yield obligasi AS (US Treasury) tenor 10 tahun yang turun ke level terendah 19 bulan dianggap sebagai indikator potensi pelambatan ekonomi Negeri Paman Sam.
Serangkaian data ekonomi AS yang buruk pada pekan lalu, ditambah dengan eskalasi perang dagang dengan China membuat outlook perekonomian kembali suram.
Beberapa bank investasi besar sudah memangkas proyeksi produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal-II 2019. Morgan Stanley memberikan proyeksi PDB AS di kuartal ini sebesar 0,6% diturunkan dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 1,0%.
Begitu juga dengan JPMorgan yang menurunkan prediksi menjadi 1,0% dari sebelumnya 2,25%.
Di sisi lain pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada akhir pekan lalu hingga Senin kemarin memang meredakan tensi perang dagang namun dikatakan tidak menyelesaikan masalah.
Trump mengatakan akan mengumumkan hasil negosiasi kemungkinan di bulan Agustus, dan akan bagus bagi dua negara dalam hal perdagangan.
Analis senior dari Sony Financial Holdings mengatakan meski pernyataan tersebut positif namun masih ada waktu yang cukup panjang sampai ada hasil resmi, dan bukan berarti masalah sudah terselesaikan.
Apalagi perang dagang AS – China yang masih memanas, membuat investor berhati-hati untuk masuk ke aset berisiko, melansir CNBC International. Kehati-hatian investor tersebut bisa membuat si safe haven yen Jepang semakin bersinar.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar :Bahasa Jepang
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]