Dolar Perkasa, Harga Emas Bakal Lesu Pekan Ini
Harga emas pada pekan lalu harus menghadapi laporan pekerjaan di Amerika Serikat (AS) dan pengumuman kebijakaan monoter dari Komite Pasar Terbuka (Federal Open Market Committee, FOMC) dari Bank Sentral AS. Pekan ini, harga emas pun diprediksi merosot.
Melansir Daily FX, Jeremy Powell dipercaya akan menegaskan pendirian Bank Sentral dalam meringkankan suku bunga. Selain itu, ada faktor eksernal yang bisa membuat dolar makin kuat.
Pertama, Bank Sentral Australia dan Bank Sentral Selandia Baru yang kemungkinan menyuarakan sentimen negatif. Kemudian, ekonomi China yang melambat juga menjadi sorotan.
Tak hanya itu, Komisi Eropa diprediksi menurunkan perkiraan resmi ekonomi wilayah Uni Eropa (UE). Alhasil, dolar bisa makin perkasa dan harga emas terancam.
Pelambatan ekonomi global dapat mendorong permintaan terhadap dolar. Perkiraan harga emas pun tercatat bearish alias menurun.
Pada akhir pekan lalu, perdagangan emas masih stabil ketika laporan ekonomi AS rilis. Ekonomi AS berhasil membantah prediksi muram sejumlah ekonom dengan tumbuh sebesar 3,2 persen di kuartal pertama 2019.
Sumber : Liputan6.com
Gambar : Antaranews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]