Rilis Data Inflasi AS Tekan Rupiah ke Level Rp14.071
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (14/2) pagi diperdagangkan di level Rp14.071 per dolar AS. Dengan demikian, rupiah melemah 0,08 persen dibandingkan penutupan pada Rabu (13/2) yakni Rp14.054 per dolar AS.
Pagi hari ini, mata uang utama Asia memang menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,31 persen, sementara peso Filipina melemah 0,25 persen. Di sisi lain, rupee India dan baht Thailand masing-masing melemah 0,09 persen dan 0,05 persen.
Di sisi lain, ringgit Malaysia dan dolar Hong Kong malah menguat 0,01 persen terhadap dolar AS yang diikuti oleh dolar Singapura yang menguat 0,04 persen dan yen Jepang yang menguat 0,05 persen.
Mata uang negara-negara maju juga menunjukkan penguatan terhadap dolar AS, seperti dolar Australia yang menguat 0,06 persen dan poundsterling Inggris yang menguat 0,05 persen. Selain itu, Euro juga menunjukkan penguatan sebesar 0,02 persen.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan pergerakan rupiah dan mata uang lainnya hari ini dipengaruhi oleh rilis data inflasi AS tadi malam. Memang, secara total, inflasi AS menyentuh titik terendah sejak Juni 2017 yakni di angka 1,7 persen secara tahunan.
Hanya saja, inflasi inti meningkat dari 2 persen menjadi 2,2 persen. Inflasi tersebut mengindikasikan optimisme ekonomi AS. “Gubernur The Fed Jerome Powell juga bilang perekonomian AS masih solid. Ia juga me-highlight tingkat pengangguran yang masih di titik terendah sepanjang masa,” ujar Dini kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/2).
Meski demikian, pengaruh inflasi AS ke pergerakan rupiah hari ini diprediksi tidak terlalu dalam. Sentimen itu tertahan angin segar dari negosiasi perang dagang antara AS dan China, di mana Presiden Donald Trump memberi sinyal untuk memperpanjang negosiasi perang dagang dari tenggat semula 1 Maret.
“Jadi untuk hari ini, Posisi Rp14.180 bakal jadi resisten kuat. Sisi bawahnya Rp13.885, level yang paling rendah untuk rupiah,” tuturnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Investasi Kontan
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]