Pasca-Asian Games, Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Paling Tinggi
Pagelaran Asian Games 2018 selama sebulan lamanya disebut-sebut telah membawa dampak pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah tempat pertandingan berlangsung.
Wilayah tersebut di antaranya adalah DKI Jakarta, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat serta Banten. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyatakan, Sumatera Selatan menjadi wilayah yang mendapatkan pertumbuhan ekonomi domestik paling tinggi selepas Asian Games.
“Sumsel pertumbuhan ekonominya bisa bertambah 0,57 persen akibat Asian Games karena kebagian cukup banyak venue. Pertumbuhan ekonomi riilnya bisa jadi 6,57 persen,” ujar Bambang di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Selain itu penciptaan nilai tambah atau keuntungan ekonomi riil-nya mencapai Rp 2,3 triliun pada 2018 keuntungan ekonomi riil yang tercipta selama periode 2015-2019 adalah Rp 7,5 triliun. Adapun efek pengganda terhadap output perekonomian 2015-2019 adalah sebesar Rp 14 triliun.
Sementara itu, lanjut Bambang, wilayah DKI Jakarta memungkinkan mendapatkan pertumbuhan ekonomi 0,23 persen dari target baseline atau tanpa Asian Games sebesar enam persen.
“Maka dari itu, pertumbuhan ekonomi riil di Jakarta nanti memungkinkan menjadi 6,23 persen dengan penciptaan nilai tambah sebesar Rp 5,9 triliun, sedangkan total nilai tambah keuntungan ekonomi riil yang tercipta selama periode 2015-2019 adalah Rp 14,7 triliun,” jelas Bambang.
Di sisi lain, Jawa Barat dan Banten diperkirakan tidak mengalami pertambahan pertumbuhan ekonomi cukup besar lantaran hanya menjadi lokasi beberapa venue selama Asian Games berlangsung.
“Pertambahannya hanya 0,001 persen dari 5,780 tanpa Asian Games menjadi 5,781 persen dengan Asian Games. Penciptaan nilai tambahnya sebesar Rp 33,2 miliar, sedangkan total nilai tambah keuntungan ekonomi riil yang tercipta selama periode 2015-2019 adalah Rp 87,8 miliar sehingga efek pengganda terhadap output perekonomian 2015-2019 sebesar Rp 198 miliar,” tandas Bambang.
Sumber : Kompas.com
Gambar : Warta Ekonomi
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]