Aretha Franklin Dibaringkan di Gereja Ayahnya

Aretha Franklin kembali ke gereja ayahnya di Detroit untuk terakhir kali, Kamis (30/8) kemarin. Sejak Selasa (28/8) ia disemayamkan sementara di Charles H. Wright Museum for African American History.

Dikelilingi rumpun bunga mawar berwarna merah muda, jenazah Franklin yang mengenakan busana dan stiletto merah terbuka bagi para penggemar yang ingin melakukan penghormatan terakhir. Lagu-lagunya pun berkumandang.

Kini dengan busana yang masih itu-itu juga, dalam peti mati berlapiskan piringan emas di tepiannya yang juga sama, Franklin dibaringkan di New Bethel Baptist Church, sebelum pemakamannya digelar pada Jumat (31/8).

Ia dibawa menggunakan Cadillac LaSalle 1940 warna putih. Para pengawal berbusana hitam dan sarung tangan putih mengantarkan peti matinya masuk.

Para penggemar Queen of Soul yang meninggal karena kanker pankreas pada 16 Agustus lalu itu masih bisa memberi penghormatan terakhir mereka di gereja tempatnya melatih suara emas. Salah satunya adalah Debra Demmings.

Wanita 63 tahun itu berkendara semalaman dari Minnesota agar bisa sampai di depan gereja dan mengantre pukul 7.30 pagi harinya. Padahal gereja belum juga dibuka untuk mereka yang ingin ‘bertemu’ Franklin.

“Itu seperti murni dengan cinta. Semua orang bersama. Saya merasakan hal yang sama sekarang, di sini, hari ini,” ujarnya membandingkan penghormatan terakhir untuk Franklin dan inaugurasi Barack Obama.

Kebetulan ia menghadiri keduanya. Franklin pun pernah tampil di sana.

Obama sebenarnya diundang untuk pemakaman Franklin Jumat waktu Amerika, namun ia dan George W. Bush tidak datang. Mereka hanya mengirim surat yang akan dibacakan pendeta. Bill Clinton yang disebut akan hadir.

Franklin tak hanya dicintai sesama musisi dan penggemar, pesohor bidang politik pun menghormatinya. Obama bahkan menyebutnya membantu mendefinisikan Amerika dan mengenang sejarah Negeri Paman Sam melalui suaranya.

Namun bagi masyarakat Detroit seperti Susan Hendricks (57), Franklin bukan sekadar Queen of Soul. “Dia juga Queen of Detroit,” ujar wanita yang besar dengan lagu-lagu Franklin dan orang tuanya mengabdi pada gereja yang sama seperti ayah pelantun Respect itu.

“Rasanya sangat emosional,” ia mengungkapkan, dikutip AFP.

Kamis malam setelah penghormatan terakhir di gereja dilakukan, akan ada konser gratis mengenang Franklin di Chene Park Amphitheatre. Kapasitas tempat itu adalah 5.000 kursi dan 1.000 padang terbuka.

Penggemar yang ingin hadir disarankan mengenakan busana putih.

Akan ada lebih dari 40 penampil dalam konser ‘A People’s Tribute to the Queen’ itu, di antaranya Gladys Knight, The Four Tops, Dee Dee Bridgewater, Angie Stone. Louis Farrakhan, pemimpin kelompok Islam pun hadir.

Sementara pemakaman Franklin digelar di Greater Grace Temple.

Selama enam jam, upacara dihadiri pula musisi seperti Stevie Wonder, Chaka Khan, bahkan Ariana Grande. Mereka disebut akan tampil menyanyi.

 

 

 

 

Sumber Berita : cnnindonesia.com
Sumber foto : CNN Indonesia

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *