Trump Kritik Kebijakan Bank Sentral AS soal Suku Bunga

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (Fed) yang terus menaikkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR). Trump menyebut Fed dapat mengganggu pemilihan ekonomi AS.

Trump mematahkan sejarah. Selama ini, Presiden AS tak pernah mengkritik kebijakan Fed terkait suku bunga membiarkan mereka mengambil kebijakan berdasarkan aliran dana yang mengalir melalui surat utang.

Pejabat Fed, termasuk Gubernur Fed Jerome Powell, telah menaikkan suku bunga dua kali tahun ini dan berencana menaikkan dua kali lagi hingga akhir tahun ini.

Trump mengaku tak setuju dengan kebijakan Fed, meski ia mengaku telah menempatkan orang terbaik, Powell di bank sentral.

“Saya tidak senang. Karena kami naik (ekonomi AS) dan setiap kali naik mereka ingin menaikkan suku bunga lagi,” ujar Trump dalam wawancara dengan CNBC, dikutip Jumat (20/7).

Kendati mengaku tak senang dengan kebijakan Fed, Trump mengaku membiarkan Fed melakukan apa yang terbaik menurut bank sentral.

Pernyataan Trump langsung direspon pasar. Harga saham, dolar AS dan, imbal hasil obligasi turun.

Fed tak mengomentari pernyataan Trump. Namun, Gedung Putih memberikan pernyataan bahwa Trump tak akan mengintervensi keputusan Fed.

“Tentu saja Presiden akan menghormati independensi Fed. Seperti yang dikatakan, Powell adalah orang terbaik dan dia tidak akan mengintervensi kebijakan Fed,” jelas pernyataan Gedung Putih.

Trump memotong pajak di AS secara besar-besaran akhir tahun lalu. Pajak bagi korporasi diturunkan dari 35 persen menjadi 21 persen. Seiring kebijakan tersebut pasar saham menguat, demikian pula dengan ekonomi AS yang tumbuh hampir 3 persen di tahun ini, jauh di atas pertumbuhan usai resesi sebelum ia menjabat.

Powell mengatakan dia yakin ekonomi cukup kuat bagi The Fed untuk melanjutkan normalisasi. Normalisasi dilakukan dengan mengembalikan tingkat bunga AS ke level sebelum terjadinya resesi di AS pada 2008 lalu.

Namun, Trump mengatakan dia khawatir bahwa waktunya mungkin buruk dan itu akan membuat AS “rugi” di tengah kebijakan moneter longgar yang tengah dilakukan bank sentral Eropa dan Jepang.

“Sekarang saya hanya mengatakan hal yang sama yang akan saya katakan sebagai warga negara pribadi. Jadi, jika seseorang akan berkata, ‘Oh, mungkin Anda tidak boleh mengatakan itu sebagai presiden.’ Saya tidak peduli apa yang mereka katakan, karena pandangan saya tidak berubah,” ungkapnya.

Komentar Trump cenderung memicu kritik. Independensi the Fed dari campur tangan politik membuat pernyataan Trump memiliki sedikit preseden.

Mantan Presiden Fed Dallas Richard Fisher menyebut pernyataan Trump tidak masuk akal.

“Salah satu keunggulan ekonomi Amerika kita yang besar adalah menjaga independensi Federal Reserve. Tidak ada presiden yang harus mengganggu cara kerja The Fed, “kata Fisher.

 

 

 

Sumber Berita : CNN
Sumber foto : National Review

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *