Lady Gaga Sempat Minder Mulai Akting di ‘A Star Is Born

Penyanyi Lady Gaga telah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang aktris sejak dirinya masih kanak-kanak. Bahkan, keinginan itu telah dimiliki jauh sebelum dirinya berpikir menjadi seorang penyanyi. Lantaran satu hal ia mengaku terpaksa membendung keinginan beraktingnya, hingga mendapat tawaran terlibat dalam film garapan Bradley Cooper, A Star Is Born.

“Saya merasa tidak bisa menjadi seorang aktris. Saya buruk dalam hal audisi hingga saya pun tidak pernah mendapatkan peran,” ungkap keputusasaan Gaga kepada E!News dalam penayangan perdana A Star Is Born baru-baru ini. Berkat bantuan Cooper, yang digambarkan Gaga sebagai kekuatan semesta, ia kemudian benar-benar lahir sebagai bintang, persis seperti yang diidamkannya. Pelantun Bad Romance itu mendapatkan peran utama sebagai Ally pelayan keturunan Italia-Amerika, yang juga seorang penyanyi bar.

Sebuah peran yang terbilang masih memiliki kedekatan dengan profesi utama Gaga. “Bagian paling menantang dari proses ini bagi saya adalah merasa rapuh seperti karakter yang dibutuhkan, tapi dia [Cooper] membuat saya merasa sangat nyaman,” ungkapnya. Dia menambahkan, bahwa Cooper turut menantangnya untuk melakukan hal yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

Gaga pun menyatakan amat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan itu.
Meski Gaga sempat tak percaya diri dengan kemampuan berakting, tapi rekan main serta pengarah filmnya, Cooper mengatakan bahwa ia sebenarnya memiliki kemampuan secara natural. Itu diyakininya sejak pertama bertemu dengan Gaga. “Ketika saya bertemu dengannya, saya merasa dia begitu penuh perasaan, terbuka, hangat, penuh perhatian, dan saya berpikir, ‘Tuhan jika saya bisa menangkap apa yang saya lihat sekarang, berbicara dengannya, [maka] kita akan baik-baik saja,'” ungkap kekasih Irina Shayk itu mengenang pertemuan dengan Gaga.

Dia kemudian menyatakan bahwa intuisinya terbukti benar. Bahkan bukan hanya secara kepribadian, tetapi juga etos kerja yang membuat Cooper memberikan peran itu kepada Gaga. “Dia adalah seseorang yang bekerja sangat keras dan berdedikasi. Kau tahu, dia sangat sibuk dan dia memberikan semuanya untuk film ini. Kesediaannya untuk melakukan semua pekerjaan itu, saya harap dia merasa terbayar karena saya merasa seperti itu,” puji Cooper.

Dalam film itu, mengutip E!News, Cooper yang juga turut berperan sebagai bintang utama memainkan karakter bernama Jackson, seorang bintang rock yang kemudian menemukan Ally (Gaga), pelayan keturunan Italia-Amerika dan seorang penyanyi bar. Cooper dan Gaga tertarik satu sama lain dan membuat sejumlah karya musik bersama-sama. Jalinan cinta pun terjalin di antara keduanya.

A Star Is Born (2018) merupakan garapan ketiga dari film berjudul sama yang pertama tayang pada 1937. Saat itu, A Star Is Born membawa Janet Gaynor memenangi Academy Award. Pada 1954, film itu untuk kedua kalinya dibuat dengan bintang Judy Garland dan James Mason. Masih memakai judul yang sama, film tersebut kembali diproduksi ulang pada 1976, dengan dibintangi Barbra Streisand dan Kris Kristofferson. Untuk yang terbaru, Gaga dan Cooper yang menjadi nyawanya.

 

 

 

 

Sumber Berita : cnnindonesia.com
Sumber foto : CNN Indonesia

 

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *