Harga Minyak Stabil di Tengah Kekhawatiran Permintaan dan Pasokan
Harga minyak bertahan stabil pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), tertekan kekhawatiran peningkatan suku bunga Federal Reserve yang dapat membuat permintaan melemah.
Pergerakan harga minyak dunia selanjutnya juga terpengaruh Badai Tropis Idalia yang tengah bergerak menuju ke pantai barat Florida, sehingga menyebabkan produksi minyak mentah di kawasan Teluk Meksiko terganggu.
Melansir Investing.com, Selasa, 29 Agustus 2023, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober menetap enam sen lebih rendah pada USD84,42 per barel di London ICE Futures Exchange, setelah menyentuh sesi tertinggi lebih dari USD85 pada hari sebelumnya.
Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober menguat 27 sen atau 0,3 persen menjadi ditutup di USD80,10 per barel di New York Mercantile Exchange.
Pada Jumat, 25 Agustus 2023, minyak mentah berjangka membukukan kerugian minggu kedua setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral AS mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk meredakan inflasi yang membandel.
Di sisi lain, Tiongkok mengurangi separuh pajak pada perdagangan saham, namun pasar saham Tiongkok menghapus sebagian besar kenaikan kuatnya pada pembukaan karena kekhawatiran yang mengganggu mengenai perekonomian yang terpuruk.
Badai Tropis Idalia
Fokus pasar minyak saat ini tertuju pada tindakan Tiongkok untuk mendukung perekonomiannya. Selain itu, apakah Brent dapat mendapatkan kembali momentumnya jika menembus di atas USD85 per barel di tengah Badai Tropis Idalia yang menuju Florida.
Badai Tropis Idalia diperkirakan akan meningkat menjadi badai besar pada Senin, 28 Agustus 2023, saat badai tersebut meluncur menuju Pantai Teluk Florida. Beberapa pihak khawatir hal ini akan berdampak pada produksi minyak mentah di wilayah timur Pantai Teluk AS.
Dampak yang paling mungkin terjadi dari Idalia adalah pemadaman listrik selama satu atau dua hari. Hal itu akan memberikan dukungan jangka pendek terhadap harga minyak.
Meskipun demikian, sejumlah analisis yakin harga minyak tetap di atas USD80 per barel didukung oleh penurunan persediaan minyak dan pengurangan pasokan dari kelompok produsen minyak OPEC+.
Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar satu juta barel per hari hingga Oktober, seiring dengan upaya kerajaan tersebut untuk lebih mendukung pasar.
Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com