Laju Dolar AS Masih Merosot
Laju mata uang dolar AS merosot terhadap sekeranjang mata uang pada awal pekan, setelah minggu lalu mengalami penurunan mingguan terbesar tahun ini karena imbal hasil treasury jatuh. Tetapi dolar AS bertahan di atas posisi terendah lebih dari satu tahun yang dicapai pada Jumat tanpa katalis utama untuk mendorong arah pasar.
Indeks dolar AS terakhir turun 0,02 persen di 99,89, setelah jatuh ke 99,574 pada Jumat, terendah sejak April 2022. Pada minggu ini kemungkinan dolar AS akan terkonsolidasi karena investor menunggu pertemuan The Fed minggu depan, ketika bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin.
“Laju penurunan dolar minggu lalu tampaknya luar biasa besar,” kata Kepala Strategi Pasar di Bannockburn Global Forex di New York Marc Chandler yang mencatat pasar akan stabil dan melihat dolar yang lebih kuat minggu ini, melansir CNBC International, Selasa, 18 Juli 2023.
Fokus ekonomi utama AS minggu ini adalah laporan penjualan ritel untuk Juni, meskipun data tersebut tidak mungkin mempengaruhi jalur kebijakan moneter.
Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan pengetatan 32 basis poin tambahan dengan suku bunga acuan diperkirakan akan mencapai puncaknya di 5,40 persen pada November. Itu menyiratkan pasar melihat peluang rendah untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut setelah pertemuan Fed pada 25-26 Juli.
Hasil treasury AS turun tajam minggu lalu karena melambatnya inflasi harga konsumen dan produsen pada Juni meningkatkan ekspektasi tekanan harga akan terus moderat. Serta pada gilirannya menyebabkan kebijakan moneter yang lebih dovish.
“Guncangan disinflasi AS minggu lalu mengubah lanskap FX, tetapi beberapa hari tanpa rilis data utama akan memberi tahu kita apakah dorongan itu dapat menahan dolar karena peristiwa risiko FOMC semakin dekat,” ujar Ahli Strategi FX di ING, Francesco Pesole.
Sumber : medcom.id
Gambar : Sindonews.com