Harga Minyak Naik Imbas Pemangkasan Pasokan OPEC+
Harga minyak naik lebih tinggi pada Selasa (11/4) karena pelaku pasar mempertimbangkan pemotongan pasokan dari OPEC+.
Pemotongan pasokan itu akan memperketat pasar global, terhadap kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut yang berpotensi mengganggu permintaan.
Mengutip Reuters, investor sedang menunggu serangkaian laporan inflasi, permintaan dan pasokan minyak yang akan dirilis minggu ini yang dapat memberikan arah pasar.
Minyak mentah Brent naik 8 sen menjadi US$84,26 per barel, sementara US West Texas Intermediate naik 11 sen menjadi US$79,85 per barel.
Harga minyak turun pada Senin setelah naik selama tiga minggu berturut-turut, setelah data pekerjaan AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang ketat. Hal itu meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve lainnya yang dapat mengekang permintaan minyak.
Ekspektasi kenaikan suku bunga mendorong indeks dolar AS pada hari Senin dan Selasa, yang membebani harga minyak karena penguatan dolar membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Minyak berjangka telah naik lebih dari 5 persen sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia mengejutkan pasar minggu lalu dengan putaran baru pengurangan produksi yang dimulai pada Mei.
Dalam pasokan A.S., data industri tentang stok minyak mentah akan dirilis Selasa. Lima analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah turun sekitar 1,3 juta barel dalam sepekan hingga 7 April.
Selanjutnya, laporan inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu dapat membantu investor mengukur lintasan jangka pendek untuk suku bunga.
Juga akan muncul laporan bulanan dari OPEC pada Kamis dan Badan Energi Internasional pada Jumat, yang akan memperbarui perkiraan permintaan dan pasokan minyak.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com