Denmark Hapus Hari Libur Nasional untuk Tingkatkan Anggaran Militer
Parlemen Denmark memilih menghapus hari libur nasional musim semi untuk meningkatkan anggaran militer.
Anggota parlemen Denmark telah menggunakan suara mereka dengan hasil 95-68 untuk membatalkan Hari Doa Besar, sebuah hari libur keagamaan tradisional di negara tersebut sejak abad ke-17.
Mengutip dari laman BBC, Rabu, 1 Maret 2023, penghapusan hari libur nasional akan memberikan tambahan tiga miliar kroner atau setara Rp6,5 triliun untuk digunakan pada anggaran pertahanan.
Namun ada penentangan dari jajaran oposisi, serikat pekerja dan tokoh agama.
Pada awal Februari, sekitar 50.000 pengunjuk rasa telah berkumpul di luar parlemen di Kopenhagen untuk memprotes rencana penghapusan hari libur nasional tersebut.
“Hentikan pencuri itu,” kata Karsten Honge, anggota Partai Rakyat Sosialis, dalam sebuah debat parlemen pada Selasa kemarin.
“Pemerintah memerintahkan orang untuk bekerja satu hari lagi,” sambungnya, mengecam keras rencana penghapusan.
Namun, tidak ada cukup oposisi di parlemen Denmark untuk menyerukan referendum.
Meski ditentang, koalisi pemerintah Denmark mengatakan bahwa uang tambahan diperlukan demi menaikkan anggaran pertahanan ke target Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebesar 2% dari PDB pada tahun 2030, bukan 2033 seperti yang direncanakan sebelumnya.
Pemerintah Denmark mengatakan, perubahan rencana ini disebabkan invasi Rusia ke Ukraina yang terjadi pada Februari 2022.
Saat ini, Denmark memiliki 11 hari libur nasional.
“Saya kira tidak masalah jika harus bekerja ekstra satu hari,” kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen pada Januari lalu.
Sumber : medcom.id
Gambar : Kompas.com