Investor Lari dari Dolar AS, Harga Emas Kembali Kinclong
Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menghentikan kerugian selama lima hari berturut-turut di tengah angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Ini karena dolar AS melemah setelah para pedagang mengambil keuntungan dari kenaikan greenback baru-baru ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD7,80 atau 0,43 persen menjadi USD1.824,90 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD1.827,30 per ounce dan terendah di USD1.812 per ounce. Kontrak berjangka emas kehilangan USD 23,30 atau 1,80 persen pekan lalu.
Sementara itu, dolar AS melemah pada perdagangan Senin, 27 Februari 2023, dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,51 persen menjadi 104,6775.
Pesanan baru AS turun
Departemen Perdagangan AS melaporkan pesanan baru AS untuk barang-barang tahan lama turun 4,5 persen menjadi USD272,3 miliar pada Januari, menyusul kenaikan 5,1 persen pada Desember. Penurunan pada Januari ini merupakan yang kedua dalam tiga bulan terakhir.
Sementara itu, National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa indeks penjualan rumah tertunda AS, indikator utama penjualan rumah berdasarkan penandatanganan kontrak, naik 8,1 persen menjadi 82,5 pada Januari, kenaikan bulanan terbesar sejak Juni 2020.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 14,30 sen atau 0,68 persen, menjadi USD20,793 per ounce. Platinum untuk pengiriman April terangkat USD34 atau 3,74 persen menjadi USD941,90 per ounce.
Sumber : medcom.id
Gambar : Okezone Economy