Harvey Weinstein Divonis 16 Tahun Penjara atas Kasus Perkosaan
Mantan produser Hollywood Harvey Weinstein divonis hukuman 16 tahun penjara atas tiga dakwaan pemerkosaan dan kekerasan seksual.
“Ini bukan keputusan yang mudah untuk dibuat, tapi ini keputusan saya,” kata Hakim Lisa B. Lench usai membacakan putusan yang digelar di Los Angeles, AS, seperti diberitakan Variety, Kamis (23/2).
Sebelum Lench membacakan putusan, Harvey Weinstein diberikan kesempatan untuk berbicara di persidangan untuk terakhir kalinya. Weinsten tetap kukuh bahwa dirinya tidak bersalah.
“Saya tetap mempertahankan bahwa saya tidak bersalah,” kata Weinstein. “Ini tentang uang dan mereka memburu saya.”
“Tolong jangan hukum saya seumur hidup di penjara. Saya tidak pantas mendapatkannya. Ada banyak hal yang salah dengan kasus ini. Tidak ada bukti. Ini jebakan. Saya mohon belas kasih Anda,” mohonnya.
Mark Werksman yang merupakan salah satu kuasa hukum Harvey Weinstein meminta kepada hakim untuk menghukumnya maksimal tiga tahun. Ia juga memberikan pernyataan pembelaan terhadap kliennya.
Werksman meminta hakim melihat Weinstein “sebelum dituduh sebagai predator seksual” dan “menjadi lelucon karena gerakan #MeToo”.
Selain itu, Werksman menyorot kondisi kesehatan Weinstein yang disebutnya memburuk.
“Dia pria berusia 70 tahun dengan kesehatan yang buruk,” kata Werksman.
“Dia menjalani kehidupan yang penuh, kaya, dan produktif, termasuk menjadi ayah dari lima anak. Dia telah menjadi suara tanpa tubuh bagi anak-anaknya di telepon,” tambahnya.
Werksman juga mengungkit soal prestasi Weinstein di industri perfilman Hollywood. Weinstein, kata Werkesman, telah berkecimpung dalam industri tersebut selama 50 tahun telah memproduksi ratusan film yang ditontont jutaan orang.
“Weinstein melakukan hal baik untuk banyak orang dalam 50 tahun kariernya,” ucapnya. “Dia memproduksi ratusan film yang menyenangkan jutaan orang.”
“Dia adalah pria yang banyak bintang film terkenal akan berterima kasih kepadanya dalam pidato Oscar mereka. Dia juga dengan murah hati memberikan amal dan politik,” lanjutnya.
Salah satu korban Harvey Weinstein yang disebut Jane Doe #1 hadir dalam sidang vonis hari itu. Ia berkesempatan untuk berbicara di atas podium.
“Tidak ada hukuman penjara yang cukup lama untuk menghapus kerusakan (yang disebabkan oleh Weinstein,” kata Jane Doe #1. “Saya harap Anda memberinya hukuman maksimal yang bisa diberikan.”
Jane Doe #1 menyinggung soal bagaimana tindakan Harvey Weinstein kepadanya telah mengubah dirinya, dari orang yang ceria menjadi orang yang memiliki trauma.
“Sebelum malam itu, saya adalah perempuan yang sangat bahagia dan percaya diri. Saya bersemangat tentang masa depan saya. Semua berubah setelah… Dalam hati, saya hancur berantakan. Saya menghukum diri sendiri atas apa yang dia lakukan kepada saya,” sambung Jane Doe #1.
Harvey Weinstein kemudian memberikan tanggapan terkait omongan Jane Doe #1. Ia mengaku tidak mengenal korban itu dan ceritanya itu tidak benar.
“Faktanya adlah saya tidak mengenal perempuan ini dan dia tidak mengenal saya,” kata Weinstein.
“Ini adalah cerita yang dibuat-buat. Dengan segala hormat, Jane Doe #1 adalah seorang aktris dan dapat memalsukan air mata. Ini tidak benar,” imbuhnya.
Sebelumnya, Harvey Weinstein telah divonis bersalah atas tiga dari tujuh dakwaan pemerkosaan dan pelecehan seksual dalam persidangan di Los Angeles meskipun saat itu belum ditentukan vonis hukumannya.
Namun, Weinsten terancam hukuman 18-24 tahun penjara atas vonis bersalah tersebut.
Harvey Weinsteinmenghadapi dakwaan pelecehan seksual di Los Angeles atas lima perempuan yang terjadipada periode 2004 hingga 2013. Saat ini ia mendekam di Lembaga Pemasyarakatan LA.
Selain pengadilan di LA, ia telah divonis 23 tahun penjara oleh Pengadilan New York setelah dinyatakan bersalah atas tindakan seksual kriminal tingkat pertama dan pemerkosaan tingkat ketiga. Vonis itu dijatuhkan pada 24 Februari 2020.
Sehingga, setelah menjalani hukuman 23 tahun di New York, hakim memerintahkan Weinstein untuk menjalani hukuman di LA secara berturut-turut.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia