Satu Orang Tewas dalam Cuaca Dingin Ekstrem di Jepang
Satu orang dikonfirmasi meninggal dunia akibat cuaca dingin ekstrem di Jepang. Juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno mengonfirmasi hal itu pada Kamis (26/1).
Matsuno, seperti diberitakan AFP, mengungkapkan sesungguhnya ada dua kematian lainnya. Namun, ia menyatakan membutuhkan waktu untuk menyelidiki kematian itu akibat cuaca dingin ekstrem atau tidak.
Salju tebal dan cuaca dingin ekstrem melanda Jepang dalam beberapa waktu terakhir. Rekor suhu terendah dicatat di sejumlah lokasi, termasuk Kumamoto selatan yang mencapai -9 derajat Celsius.
Suhu tersebut tercatat menjadi yang terdingin sejak 1977 ketika situs pengamatan mulai melakukan pendataan.
“Suhu ini termasuk yang terdingin pernah kami lihat dalam satu dekade,” kata pejabat Badan Meteorologi Jepang Takafumi Umeda.
Kondisi tersebut juga membuat gangguan perjalanan karena berpotensi badai salju, gelombang tinggi hingga jalan yang tertutup salju.
Ratusan penerbangan Jepang dibatalkan karena badai salju. Penundaan dan pembatalan juga terjadi pada layanan kereta api lokal dan kereta jarak jauh Shinkansen. Beberapa kendaraan di jalan utama beberapa lokasi juga terlantar.
Sejak Selasa (24/1), sedikitnya 229 penerbangan dua maskapai besar negara itu, Japan Airlines (JAL) dan All Nippon Airways (ANA) dibatalkan karena cuaca.
Sementara itu, Japan Railway Group pada Rabu (25/1) mengumumkan penangguhan perjalanan kereta berkecepatan tinggi antara stasiun Fukushima utara dan Shinjo.
Di ibu kota negara, Tokyo, dikabarkan terhindar dari badai salju yang sempat terjadi di sekitar pesisir Laut Jepang. Namun, Tokyo disebut mengalami suhu yang sangat rendah.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia