PM Liz Truss Nyatakan Mundur, Pemimpin Eropa Harapkan Kestabilan Inggris
Para pemimpin Eropa pada Kamis menyatakan simpati atas pengunduran diri mendadak Perdana Menteri Inggris Liz Truss. Truss hanya menjabat selama 45 hari.
Para pemimpin Eropa ini menyuarakan harapan bahwa situasi politik Inggris akan segera stabil demi negara dan Uni Eropa.
Inggris memilih untuk meninggalkan blok itu pada 2016, tetapi masih berbagi kepentingan ekonomi dan kebijakan luar negeri yang vital dengan 27 negara anggota yang tersisa. Mungkin yang paling mendesak mengenai bagaimana menghadapi Rusia atas invasinya ke Ukraina dan untuk mengatasi efek riak pada ekonomi global.
Para kepala dari 27 negara bagian berkumpul di Brussel pada Kamis 20 Oktober 2022 untuk pertemuan tingkat tinggi guna membahas cara bersama-sama mengatasi krisis energi.
“Prancis, sebagai bangsa dan orang-orang yang berteman dengan Inggris, berharap di atas segalanya kembalinya stabilitas,” ucap Presiden Prancis Emmanuel Macron, dikutip dari Guardian, Jumat 21 Oktober 2022.
Dia menambahkan, dalam menanggapi pertanyaan dari seorang jurnalis Inggris, bahwa itu “baik untuk Anda, dan itu baik untuk Eropa.”
Macron mencatat bahwa stabilitas sangat penting “dalam konteks yang kita semua tahu, yaitu konteks perang, ketegangan energi, dan krisis yang lebih besar.” Dia mengatakan bahwa dia telah melakukan beberapa pertemuan “konstruktif” dan panggilan telepon dengan PM Truss.
Kata-katanya digaungkan oleh Perdana Menteri Michael Martin dari Irlandia.
“Kami memiliki hubungan ekonomi yang signifikan dan banyak hubungan lain dengan Inggris Raya,” kata Martin.
“Stabilitas sangat penting, dan kami ingin melihat sistem Inggris, dalam kapasitasnya, berada dalam posisi untuk memilih penerus secepat mungkin,” tegasnya.
Beberapa pemimpin memasangkan ekspresi keprihatinan dengan sentuhan humor yang licik, juga lelah, pada gejolak politik yang telah mencengkeram Inggris dalam beberapa tahun terakhir.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengatakan bahwa meskipun dia setuju dengan Truss tentang sejumlah masalah, dia menantikan “siapa rekan baru saya – saya pikir itu akan menjadi Nomor 5.”
Perdana Menteri Xavier Bettel dari Luksemburg mengatakan kepada wartawan: “Saya harap saya masih dapat mengingat semua PM Inggris yang saya selamatkan.”
Sumber : medcom.id
Gambar : Aktual.com