Rupiah Unjuk Gigi, Tinggalkan Level Rp14.900 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp14.823 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (12/9) pagi. Mata uang Garuda menguat 7 poin atau 0,05 persen dari posisi sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,11 persen, won Korea Selatan minus 0,15 persen, baht Thailand minus 0,13 persen, dan peso Filipina minus 0,07 persen.
Sedangkan, dolar Singapura menguat 0,11 persen, yuan China menguat 0,45 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang utama negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,25 persen, dan dolar Australia menguat 0,09 persen.
Lalu, franc Swiss menguat 0,29 persen, dolar Kanada menguat 0,11 persen, dan euro Eropa menguat 0,43 persen.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksi rupiah akan menguat hari ini. Menurut dia, pasar masih akan mencermati kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang disinyalir akan menaikkan suku bunga acuan pekan depan.
“Dolar AS terlihat masih berkonsolidasi terhadap nilai tukar lainnya menjelang pengumuman kenaikan suku bunga acuan AS pekan depan,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Dari dalam negeri, ekspektasi lonjakan inflasi karena kenaikan BBM subsidi juga memicu ekspektasi Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuannya lagi. Menurut Ariston, hal ini membantu menjaga nilai tukar rupiah.
Ariston memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp14.880 sampai Rp14.850 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas Money