Dolar AS Tergelincir Jelang Pertemuan The Fed

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), karena pelaku pasar menunggu pertemuan penting Federal Reserve. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,23 persen menjadi 106,4840.

Mengutip Xinhua, Selasa, 26 Juli 2022, pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi USD1,0223 dari USD1,0198 di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,2048 dibandingkan dengan USD1,1980 di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,6954 dibandingkan dengan USD0,6912.

Sedangkan dolar AS dibeli 136,70 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 136,20 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9646 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9640 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2846 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2921 dolar Kanada.

Para pedagang bersiap untuk pertemuan kebijakan dua hari Fed, yang akan berakhir pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Banyak analis memperkirakan The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan Juli.

Di sisi lain, laju indeks saham utama di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Dari tiga indeks utama, hanya Nasdaq yang melemah sedangkan S&P dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik.

Indeks DJIA naik 0,28 persen atau 90 poin ke level 31.990. Kemudian S&P 500 naik 0,13 persen atau 5,21 poin ke level 3.966. Nasdaq melemah 0,43 persen atau 51 poin. Saham Chevron, Caterpillar, dan Travelers menopang kenaikan laju DJIA. Masing-masing naik 2,9 persen, 1,7 persen serta 2,2 persen.

Sementara itu saham McDonald dan Boeing menjadi pemberat bagi laju indeks DJIA. Indeks S&P ditopang saham SVB financial, Marathon Oil, dan CF Industries masing-masing naik sebesar 8,2 persen, enam persen, serta 6,4 persen. Sementara itu, Newmont dan Align Technology memerah 13,3 dan 5,1 persen.

Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis Jakarta