IHSG Berpotensi Berotot di Akhir Pekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Jumat (8/7) ini.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memperkirakan penguatan masih terbatas karena investor masih dihantui kenaikan suku bunga dari Bank Sentral AS alias The Fed.
“Investor masih akan cenderung wait and see menanti kebijakan suku bunga akhir bulan ini,” kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.
Ia memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 6.605 dan resistance 6.705.
Sementara itu, Direktur Utama PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyebut IHSG berpotensi tertekan. Menurutnya, mengakhiri pekan IHSG terlihat masih akan berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi tekanan yang terbatas.
Selain itu, minimnya sentimen membuat pergerakan IHSG tidak terlalu fluktuatif. “Sedangkan momen tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian,” imbuh William.
Ia memprediksi IHSG bergerak di rentang support 6.589 dan resistance 6.888.
Dia merekomendasikan sejumlah saham, yakni BBCA, BBNI, BBRI, JSMR, TLKM, KLBF, HMSP, UNVR, dan ASII.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 6,17 poin atau 0,09 persen ke level 6.652 pada perdagangan Kamis (7/7). Investor melakukan transaksi sebesar Rp9,48 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,91 miliar saham.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia