Dolar AS Perkasa di Tengah Pelemahan Euro dan Poundsterling
Kurs dolar Amerika Serikat (USD) terpantau menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), karena euro dan poundsterling Inggris turun. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,12 persen pada 96,2028.
Mengutip Xinhua, Rabu, 29 Desember 2021, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1302 dari USD1,1325 di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi USD1,3423 dibandingkan dengan USD1,3440 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7229 dari USD0,7239.
Sedangkan dolar AS dibeli 114,81 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 114,90 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9175 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9176 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2816 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2796 dolar Kanada.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), karena pelaku pasar di Wall Street mempertimbangkan risiko dari penyebaran cepat varian Omicron. Tak ditampik, varian baru tersebut menyebar lebih cepat ketimbang varian Delta.
Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 95,83 poin atau 0,26 persen menjadi 36.398,21. Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 4,84 poin atau 0,10 persen menjadi 4.786,35. Indeks Komposit Nasdaq turun 89,54 poin atau 0,56 persen menjadi 15.781,72.
Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area hijau, dengan sektor utilitas dan kebutuhan pokok konsumen masing-masing naik 0,93 persen dan 0,62 persen. Sedangkan sektor teknologi turun 0,59 persen, kelompok berkinerja terburuk.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih rendah dengan sembilan dari 10 saham teratas berdasarkan beratnya di indeks S&P AS Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan suram.
Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com