Varian Delta Belum Usai, Omicron Datang Menyerang
Pandemi covid-19 sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan usai. Mutasi virus ini terus menjadi ancaman, bahkan varian baru telah muncul dan menghantui dunia, yaitu Omicron.
Varian delta sampai saat ini masih mendominasi kasus positif covid-19 di dunia. Disaat dunia sedang sibuk menghadapi varian Delta, kemunculan mutasi baru dari covid-19 yaitu B.1.1.529 tentunya menjadi perhatian di berbagai negara.
Varian B.1.1.529 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, dinamakan Omicron oleh WHO dan ditetapkan sebagai variant of concern (VOC) . Varian covid-19 baru itu penularannya disebut lima kali lebih cepat dari varian Delta dan mampu menerobos imunitas.
Efek varian baru ini akan memberikan banyak ketidakpastian, termasuk ekonomi. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan varian baru ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Hal itu dengan memperburuk masalah rantai pasokan dan menekan permintaan.
Tak hanya itu, Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva bahkan mengungkapkan, varian Omicron dapat memperlambat pemulihan ekonomi global, seperti yang terjadi pada varian Delta.
Varian ini telah membuat dunia kalang kabut, memaksa beberapa negara mengeluarkan aturan melarang perjalanan dari negara yang berpotensi menyebarkan varian baru tersebut.
Salah satunya adalah Inggris. Negara itu mengumumkan untuk sementara waktu melarang penerbangan dari Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Lesotho dan Eswatini mulai 26 November, dan pelancong Inggris yang kembali dari tujuan tersebut harus dikarantina.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan bahwa Omicron memiliki protein lonjakan yang secara dramatis berbeda dengan yang ada pada virus korona asli yang menjadi dasar vaksin covid-19, sehingga membuat vaksin kurang efektif dan membahayakan kemajuan yang dibuat di seluruh dunia dalam memerangi pandemi.
Kemenkes Indonesia pada 1 Desember lalu menyebutkan, per tanggal itu ada 23 negara yang telah melaporkan kasus varian Omicron, antara lain Inggris, Austria, Italia dan Jerman. Bahkan, tiga negara tetangga Indonesia yang sudah mengumumkan kasus pertama varian Omicron adalah Singapura, Australia, dan Malaysia. Temuan kasus ditemukan baru-baru ini.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) melarang masuk semua pelancong dengan riwayat perjalanan ke Botswana dan beberapa negara tetangganya baru-baru ini. Larangan ini berlaku mulai 27 November. Selain Botswana, MOH juga melarang masuk pelancong dari Afrika Selatan, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, dan Zimbabwe.
Meskipun Indonesia belum ditemukan kasus varian Omicron, namun masuknya varian ini di negara tetangga, membuat pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi masuknya varian ini ke dalam negeri. Apalagi Indonesia termasuk salah satu negara yang berhasil menekan laju penularan covid-19.
Presiden Joko Widodo menegaskan, ia ingin seluruh pihak berhati-hati terhadap ancaman penularan covid-19. Terlebih, varian Omicron. Kepala Negara meminta jajaran kepolisian dan TNI yang bertugas di wilayah perbatasan lebih mewaspadai potensi varian Omicron. Varian baru ini berpotensi menyebar melalui orang asing maupun tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga memerintahkan vaksinasi covid-19 digencarkan mengantisipasi varian Omicron. Sementara itu, kemenkes meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan, dan pemerintah melakukan pelacakan kontak erat, testing dan pemeriksaan varian-varian baru.
Munculnya varian baru ini memupuskan harapan bahwa pandemi sudah menuju ke arah lebih baik, atau akan segera berakhir. Kita hanya dapat mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah dalam upaya menekan penyebarannya, dan tentu dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sumber : medcom.id
Gambar : detikHealth