Rupiah Keok ke Rp14.372 Gara-gara Isu Tapering The Fed
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.372 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (9/8) pagi. Mata uang Garuda melemah 0,14 persen kalau dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.352 per dolar AS.
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Kondisi ini tercermin dari yen Jepang naik 0,05 persen, rupee India menguat 0,03 persen, yuan China bertambah 0,04 persen, peso Filipina naik 0,08 persen, dan bath Thailand menguat 0,07 persen.
Sebaliknya, dolar Singapura turun 0,03 persen, dolar Taiwan melemah 0,24 persen, won Korea Selatan berkurang 0,26 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,11 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju kompak melemah terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris turun 0,03 persen, dolar Australia melemah 0,05 persen, dolar Kanada berkurang 0,13 persen, dan franc Swiss turun 0,02 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah pagi ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap tapering (pengetatan) kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed.
“Nilai tukar rupiah melemah hari ini karena isu tapering kebijakan moneter AS kembali menguat,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Menurutnya, isu tapering ini didukung oleh data tenaga kerja AS versi pemerintah yang melebihi ekspektasi. Tercatat, pengangguran AS turun dari 5,9 persen menjadi 5,4 persen pada Juli, lebih baik dari ekspektasi 5,7 persen.
Selain itu, jumlah pekerja AS non pertanian dan pegawai pemerintah atau Non Farm Payroll (NFP) naik dari 938 ribu orang menjadi 943 ribu pada periode yang sama. Angka itu melebihi ekspektasi yakni 870 ribu.
“Selama ini The Fed mengungkapkan bahwa situasi pekerjaan yang membaik di AS akan mendukung pengetatan kebijakan moneter ke depan,” imbuhnya.
Ia memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp14.400 hingga Rp14.340 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia