Stimulus dari Trump ‘Rangsang’ Harga Minyak Dunia
Harga minyak mentah dunia meningkat di akhir perdagangan Selasa (29/12) waktu AS. Kenaikan harga minyak dipengaruhi oleh meningkatnya nilai bantuan dari Pemerintah Amerika Serikat yang diharapkan bisa memacu pertumbuhan konsumsi masyarakat, termasuk pada bahan bakar minyak (BBM).
Melansir Antara, Rabu (30/12), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari naik 23 sen atau 0,5 persen menjadi US$51,09 per barel di London ICE Futures Exchange.
Begitu juga dengan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 38 sen atau 0,08 persen menjadi US$48 per barel di New York Mercantile Exchange.
“Kami melihat kekuatan di pasar minyak di belakang kemajuan dengan paket stimulus AS,” kata Direktur Riset Pasar Tradition Energy Gary Cunningham.
Sebelumnya, DPR AS telah menyetujui permintaan Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan nominal bantuan langsung tunai kepada masyarakat dari US$600 menjadi US$2.000 per orang di tengah pandemi virus corona atau covid-19. Namun, persetujuan ini belum diberikan oleh Senat AS.
Di sisi lain, harga minyak di pasar dunia juga dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap penguncian wilayah (lockdown) di sejumlah negara. Salah satunya lantaran munculnya varian virus baru di Inggris.
Hal ini berpotensi mengurangi konsumsi minyak dan membatasi keuntungan bagi pengusaha. Kendati begitu, harga minyak juga mendapat dukungan dari rencana program vaksinasi di seluruh dunia pada 2021.
“Optimisme seputar vaksinasi memiliki kemampuan untuk meredam kekhawatiran seputar virus corona,” tutur Analis Pasar Energi di CHS Hedging LLC Tony Headrick.
Pelaku pasar kini menanti laporan stok minyak AS terbaru. Proyeksinya, stok minyak mentah turun 2,6 juta barel pada pekan lalu, sementara stok produk olahan diramal naik.
Pasar juga menanti pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) ditambah Rusia atau OPEC+ pada 4 Januari 2021 nanti. Sebelumnya, OPEC+ sepakat menaikkan produksi 500 ribu barel per hari (bph) pada bulan depan.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia