Kabar Vaksin Corona & Sinyal Positif OPEC+, Minyak Bergairah
Harga kontrak futures minyak mengalami kenaikan pada pagi ini, Kamis (12/11/2020). Sinyal positif dari Organisasi Negara Eksportir Minyak dan koleganya (OPEC+) serta kabar terbaru perkembangan vaksin Covid-19 membuat harga terangkat.
Pada 09.50 WIB, harga kontrak berjangka Brent naik 0,48% ke US$ 44,01/barel dan kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) drop 0,55% ke US$ 41,68/barel. Harga keduanya kini sudah berada di atas US$ 40/barel.
Setidaknya ada tiga kabar positif yang diterima pasar sehingga membuat harga minyak merangkak naik. Pertama tentu soal kabar seputar kandidat vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech.
Berdasarkan analisa awal hasil uji klinis fase akhir menunjukkan bahwa tingkat keampuhan kandidat vaksin mencapai lebih dari 90%. Jelas ini menjadi kabar gembira yang disambut banyak pihak.
Meski masih harus menempuh jalan yang panjang, harapan ekonomi dapat segera pulih dengan adanya vaksin membuat risk appetite berada di mode on. Harga aset-aset keuangan termasuk komoditas ikut terdongkrak, tak terkecuali minyak.
Kabar yang membuat harga minyak terangkat lain adalah rilis data asosiasi industri minyak AS (API) yang melaporkan stok minyak mentah AS drop sampai 5,1 juta barel menjadi 482 juta barel.
Angka yang dilaporkan API jauh lebih besar ketimbang perkiraan analis yang memprediksi persediaan minyak mentah bakal drop 913 ribu barel saja untuk kurun waktu sepekan lalu.
Ketiga ada kabar dari para kartel. Dalam laporan terbaru OPEC, pemulihan permintaan minyak di tahun 2021 akan berjalan lebih lambat. Hal tersebut tercermin dari perkiraan OPEC akan kenaikan permintaan sebesar 6,25 juta barel per hari (bph) menjadi 96,26 juta bph secara global.
Padahal bulan sebelumnya OPEC memperkirakan kenaikan permintaan minyak bakal 300 ribu bph lebih tinggi dibanding perkiraan terbarunya. Bahkan saat gelombang kedua Covid-19 belum merebak di AS dan Eropa perkiraan OPEC permintaan minyak bakal naik sampai 7 juta bph tahun depan.
Melihat realita bahwa lonjakan kasus terjadi dan lockdown kembali marak, ada sinyal bahwa OPEC+ akan memperpanjang kesepakatan pemangkasan output atau bahkan memangkasnya lebih dalam. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Energi Aljazair.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Pikiran Rakyat