Trump Dikabarkan Sembuh, Harga Minyak Langsung Meroket Bung!
Harga minyak mentah untuk kontrak yang aktif diperdagangkan melesat tinggi semalam. Pada perdagangan pagi ini Selasa (6/10/2020), harga emas hitam pun masih menguat.
Pukul 09.05 WIB, harga minyak berjangka acuan internasional Brent menguat 0,41% ke US$ 41,46/barel dan minyak berjangka acuan Negeri Paman Sam yakni West Texas Intermediate (WTI) bertambah 0,36% ke US$ 39,36/barel.
Semalam kedua kontrak patokan minyak mentah itu menguat lebih dari 5% ketika Presiden AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih pasca dirawat intensif di rumah sakit selama tiga malam akibat terjangkit Covid-19.
Trump bahkan berpose dan melepas maskernya di depan awak media. Ini menjadi sentimen positif yang membuat mode perdagangan di berbagai aset berisiko menjadi risk on.
Sentimen positif lain datang dari semakin berprogresnya kelanjutan paket stimulus Covid-19 tambahan di AS. Reuters melaporkan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Ketua DPR Nancy Pelosi bakal berdiskusi lagi pada Selasa waktu setempat terkait stimulus tersebut.
Dengan kembalinya Trump ke Gedung Putih, pelaku pasar melihat bahwa Trump pun siap mengawal dan berjuang untuk stimulus yang diharapkan bisa membantu pemulihan permintaan minyak tersebut.
Di sisi lain, kenaikan harga minyak juga dipicu oleh faktor dari sisi pasokan. Aksi mogok kerja karyawan yang semakin meluas di Norwegia telah menyebabkan enam ladang minyak dan gas lepas pantai di negara tersebut ditutup.
Akibatnya kapasitas produksi total Norwegia terpangkas 330 ribu barel setara minyak per hari (boepd) atau setara dengan 8% dari total produksi negara tersebut jika mengacu pada keterangan Asosiasi Minyak & Gas Norwegia.
Beralih ke Paman Sam, di AS evakuasi anjungan minyak di Teluk Meksiko menjelang datangnya Badai Tropis Delta menuju Louisiana dan Florida juga turut mendongkrak harga minyak.
“Itu adalah faktor sisi penawaran yang telah berubah dalam 24 jam terakhir dan berkontribusi lebih banyak pada peningkatan,” kata Lachlan Shaw, kepala penelitian komoditas di National Australia Bank, mengutip Reuters.
Kini pasar akan mencermati data stok minyak AS periode mingguan yang bakal dirilis oleh asosiasi industri (API) malam nanti dan data resmi pemerintah (EIA) pada hari Rabu besok. Data ini akan memberikan gambaran apakah terjadi peningkatan permintaan di negara konsumen emas hitam terbesar di dunia tersebut.
Lima analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan, secara rata-rata, stok minyak mentah naik 400.000 barel dalam sepekan hingga 2 Oktober, sementara persediaan bensin kemungkinan turun 900.000 barel dan stok distilat, termasuk solar dan minyak pemanas, kemungkinan turun 1,4 juta barel.
Sumber : medcom.id
Gambar : Liputan6.com