Penumpang di Bandara AP II Melesat 143 Persen pada Juli 2020
PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mencatat jumlah penumpang pesawat di 19 bandara yang dikelola perusahaan mencapai 1,52 juta penumpang sepanjang Juli 2020.
Angka itu melonjak 143 persen dibandingkan bulan sebelumnya, 627,57 ribu penumpang.
Sementara itu, pergerakan pesawat tercatat 21.431 pergerakan atau naik 65 persen dari sebelumnya 13.020 pergerakan. Volume angkutan kargo juga menanjak 14 persen dari 43,162 juta kilogram (Kg) menjadi 49,076 juta Kg.
Khusus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, jumlah penumpang sepanjang Juli 2020 tercatat 897,56 ribu atau naik 125 persen dibandingkan dengan Juni 2020, 398,22 ribu penumpang, dengan pergerakan pesawat naik 68 persen persen menjadi 12.270 pergerakan.
Director of Operation and Service AP II Muhamad Wasid mengatakan utilisasi slot time di bandara-bandara perseroan juga kian meningkat.
Tercatat, pada Juli 2020, utilisasi slot time di bandara-bandara perseroan mencapai sekitar 30 persen. Misalnya, utility slot di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 32 persen.
“Pemulihan lalu lintas penerbangan pada tahun ini di tengah pandemi telah berlangsung sejak pertengahan Juni, sejalan dengan dukungan regulator melalui berbagai kebijakan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat di bandara dan pesawat sehingga menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan nasional,” ujar Muhamad dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (4/8).
Pada Agustus, perseroan memperkirakan jumlah penumpang, pergerakan pesawat, dan utilisasi slot time penerbangan akan semakin meningkat.
Sebagai gambaran, pada Senin (3/8), jumlah penumpang di Soekarno-Hatta mencapai 37 ribu penumpang dengan 400 penerbangan.
“Angka ini cukup tinggi untuk awal minggu apalagi setelah adanya long weekend pada 31 Juli – 1 Agustus,” jelas Muhamad.
Seiring, peningkatan proyeksi tersebut, perseroan terus menjalankan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.
Sebagai informasi, AP II saat ini mengelola 19 bandara yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), dan Silangit (Tapanuli Utara).
Berikutnya, Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Supadio (Pontianak), Banyuwangi, Radin Inten II (Lampung), Husein Sastranegara (Bandung), Depati Amir (Pangkalpinang), Sultan Thaha (Jambi), dan HAS Hanandjoeddin (Belitung).
Selanjutnya, Tjilik Riwut (Palangkaraya) dan Kertajati (Majalengka), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Sultan Iskandar Muda (Aceh) dan Minangkabau (Padang).
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]