Rupiah Tertekan ke Rp14.575 per Dolar AS usai Rapat The Fed
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.575 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (30/7) pagi. Posisi tersebut melemah 0,22 persen dibandingkan perdagangan Rabu (29/7) sore di level Rp14.542 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. won Korea Selatan menguat 0,18 persen, peso Filipina menguat 0,16 persen, yuan China menguat 0,07 persen, baht Thailand menguat 0,02 persen, rupee India menguat 0,05 persen, dan dolar Taiwan menguat 0,28 persen.
Sebaliknya, yen Jepang terpantau melemah 0,15 persen diikuti dolar Singapura melemah 0,09 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,08 persen dan dolar Kanada menguat 0,02 persen. Sebaliknya, dolar Australia melemah 0,08 persen dan franc Swiss melemah 0,02 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pagi ini tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih dalam tekanan turun di kisaran 0,58 persen. “Hal ini mengindikasikan kekhawatiran pasar dan minat terhadap aset aman dolar AS masih tinggi,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Meski demikian, di sisi lain sikap, Bank Sentral AS (The Fed) yang masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dan stimulus dalam jangka waktu yang lebih lama mendukung penguatan aset-aset berisiko.
“Dua sentimen yang bertolak belakang ini berpotensi membuat rupiah bergerak dalam kisaran sempit seperti kemarin dengan potensi di kisaran Rp14.450-14.600 per dolar AS hari ini,” pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Liputan Islam