Lonjakan Covid, Australia Lockdown Melbourne 6 Pekan
Pemerintah negara bagian Victoria, Australia memberlakukan lockdown terhitung mulai Selasa (7/6) pukul 11.59 malam selama enam pekan ke depan. Tindakan ini dilakukan untuk mengendalikan virus corona yang melonjak lagi di kota Melbourne.
Perdana Menteri Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews mengumumkan perbatasan antara Victoria dan New South Wales (NSW) yang merupakan dua negara bagian terpadat di Australia, akan ditutup untuk pertama kalinya sejak pandemi melanda.
Victoria tengah berjuang menahan gelombang kedua kasus virus corona yang menyebabkan kekhawatiran bahwa tingkat infeksi akan meluas ke seluruh Australia. Personel militer dan polisi dikerahkan untuk menjaga perbatasan dan memastikan warga tetap tinggal di rumah selama masa isolasi.
Sejauh ini, virus coroa telah menginfeksi 2.663 orang dan menewaskan 22 orang di Victoria. Di seluruh Australia, lebih dari 8.500 orang terinfeksi dan 106 orang meninggal karena Covid-19.
“Itu (isolasi) adalah keputusan yang cerdas, keputusan yang tepat untuk saat ini, mengingat tantangan signifikan yang kita hadapi dalam mengatasi virus ini,” kata Andrews seperti mengutip CNN.
Sejauh ini ada 55 perlintasan darat antara Victoria dan New South Wales termasuk empat jalan raya utama, 33 jembatan, dan dua saluran air. Orang-orang yang perlu melintasi jalur tersebut, termasuk mereka yang bekerja di negara bagian yang berbeda tetap boleh mengajukan izin untuk melintas.
Semula isolasi ketat terhadap 3.000 warga di Melbourne hanya berlaku selama lima hari. Namun aturan tersebut diperpanjang setelah ada lebih banyak laporan kasus Covid-19 atau jika ada laporan warga yang menolak untuk mengikuti tes virus corona.
Kendati tidak dibolehkan melakukan perjalanan jarak jauh, warga tetap dibolehkan pergi ke toko kelontong, berolahraga, bekerja, dan sekolah.
Andrews menambahkan ribuan makanan dan kebutuhan pokok lainnya telah disalurkan dalam pengiriman logistik besar-besaran untuk membantu warga di perumahan umum. Dia juga memberikan dukungan farmakoterapi bagi warga yang mengeluhkan masalah terkait ‘kesehatan mental’.
Merespons aturan ini, pemerintah negara bagian New South Wales mengharuskan semua wisatawan yang kembali dari Melbourne dan negara bagian Victoria diharuskan menjalani 14 hari isolasi diri atau menghadapi hukuman berat dan denda.
Pekan lalu muncul kabar bahwa beberapa pekerja kontrak di Melbourne tidak mengikuti protokol kesehatan di sebuah hotel yang digunakan untuk karantina dari kedatangan internasional, disebutkan juga bahwa pekerja itu berhubungan seks dengan orang-orang yang sedang dikarantina. Pejabat Australia sudah mengerahkan penyelidikan yudisial.
Andrews mengumumkan bahwa pemerintah negara bagian akan menyediakan 3 juta dolar Australia untuk melakukan penyelidikan. Sejumlah kasus pada akhir Mei hingga awal Juni dapat dikaitkan dengan ‘pelanggaran pengendalian infeksi dalam program karantina hotel’.
Pihak berwenang di Australia telah memerintahkan sejumlah hotel di seluruh negeri ikut ambil bagian dari kontrol perbatasan ketat untuk menahan penyebaran virus corona. Siapa pun yang tiba di Australia harus melakukan karantina wajib 14 hari di fasilitas yang dikelola pemerintah. Hanya warga Australia dan penduduk tetap yang dibolehkan masuk ke Negeri Kanguru dengan sejumlah pengecualian.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia