Ke Yerusalem, Menlu AS Bahas Aneksasi Tepi Barat
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Israel. Selain membahas masalah virus korona (covid-19) dan Tiongkok, agenda pembicaraan mereka adalah mengenai rencana ‘perdamaian’ untuk Israel dan Palestina.
Rencana perdamaian ala Presiden AS Donald Trump itu memungkinkan Israel mencaplok wilayah Tepi Barat Palestina. Israel bisa menerapkan kedaulatan untuk pemukiman dan Lembah Jordan yang merupakan 30 persen dari Tepi Barat.
Dilansir dari Jerusalem Post, Rabu 13 Mei 2020, perjanjian koalisi antara AS dan Israel menetapkan pemerintah baru dapat mengadakan pemungutan suara mengenai masalah tersebut pada 1 Juli. Menurut rencana Trump, 70 persen wilayah Tepi Barata akan menjadi bagian Palestina dalam kondisi tertentu.
“Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai kemajuan. Saya menantikannya,” kata Pompeo.
Sementara Netanyahu mengatakan ini adalah kesempatan untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan berdasarkan pemahaman dirinya dengan Trump.
“Ada tantangan dan peluang yang luar biasa, dan kami bisa melakukannya, karena kami memiliki ikatan yang kuat, yang membuat aliansi antara Israel dan AS menonjol,” kata Netanyahu.
Netanyahu telah berulang kali mengutarakan niatnya untuk secara resmi mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat. Dia meyakini AS akan mendukung langkah tersebut.
Duta Besar AS untuk Israel David Friedman telah mengatakan negaranya siap mengakui kedaulatan Israel di Tepi Barat setelah syarat-syarat yang ditetapkan negaranya dilaksanakan. Mereka antara lain, menyelesaikan pemetaan, menghentikan pembangunan permukiman Israel di Area C yang dikecualikan dari aneksasi, dan ketika Netanyahu setuju untuk bernegosiasi dengan Palestina sesuai dengan rencana perdamaian AS.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id