Optimis terhadap Ekonomi AS, The Fed Siap Antisipasi Risiko Virus Korona
Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (the Fed) optimistis untuk mempertahankan suku bunganya pada tahun ini. Walau begitu, risalah pertemuan kebijakan terakhir bank sentral mengakui ada risiko baru yang disebabkan oleh wabah korona.
Selama diskusi, para pembuat kebijakan the Fed dengan suara bulat memilih untuk mempertahankan suku bunga dalam rentang 1,5%-1,75%. Keputusan ini juga menunjukkan bahwa Fed skeptis tentang pemikiran ulang dari target inflasi bank sentral.
“Para peserta umumnya melihat distribusi risiko terhadap prospek kegiatan ekonomi agak lebih menguntungkan daripada pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya dikatakan bahwa sikap kebijakan moneter saat ini akan tetap untuk sementara waktu,” kata The Fed dalam risalah pertemuan 28-29 Januari, dikutip dari Reuters, Kamis (20/2/2020).
Sebelumnya The Fed telah tiga kali melakukan penurunan suku bunga pada 2019. Untuk tahun ini, Fed pun berencana mempertahankan suku bunga stabil, kecuali perubahan signifikan dalam prospek ekonomi AS.
The Fed menilai peningkatan pengeluaran konsumen AS telah menghilangkan ketegangan perdagangan AS-China. Tetapi lpenilaian optimis itu telah diuji dengan meningkatnya kekhawatiran tentang dampak ekonomi global dari wabah korona yang dimulai di China.
Sejak wabah virus korona menyebar , investor telah meminta The Fed memangkas suku bunga lagi. Namun Ketua Fed Jerome Powell mengatakan, masih terlalu dini mengatakan apa dampak ekonomi terhadap Amerika Serikat akan parah sehingga harus mengubah kebijakannya.
Meskipun demikian para pejabat Fed menawarkan penilaian ekonomi yang cukup optimis dengan belanja konsumen melanjutkan ekspansi ekonomi yang moderat dan inflasi kembali ke tujuannya 2%. The Fed memperkirakan ekonomi tumbuh 2,0% tahun ini.
Itu bertentangan dengan beberapa data ekonomi yang dirilis sejak pertemuan. Departemen Perdagangan melaporkan pekan lalu, penurunan belanja konsumen di Januari. Investasi bisnis juga telah mengalami penurunan yang mendalam dan sektor manufaktur AS tetap lemah.
Sumber : economy.okezone.com
Gambar : Gatra
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]