Gegara Corona, Pertumbuhan PDB RI 2020 Diramal di Bawah 5%
Masih merebaknya penyakit COVID atau virus Corona, membuat sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran di bawah 5% pada kuartal I-2019 dan sepanjang tahun 2019.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan melihat epidemi virus Corona yang masih menyerang dunia, diperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya berada pada kisaran 4,6% sampai 4,9% pada kuartal I-2019.
“Kemungkinan full year juga akan di bawah 5%. Karena epidemi ini belum tuntas, dan kita sudah kehilangan momen di satu semester ini,” kata David saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (17/2/2020).
Pasalnya, lanjut David mewabahnya epidemi virus corona ini juga diperkirakan baru akan tuntas pada pertengahan tahun mendatang.
Dengan mewabahnya virus Corona ini, tentu saja membuat arus perdagangan dan arus perpindahan orang menjadi terganggu. Oleh karena itu sektor manufaktur dan pariwisata Indonesia menjadi terkontraksi.
“Dampaknya sudah mulai dirasakan di beberapa sektor, seperti tourism, pengiriman barang. Beberapa sektor mengurangi produksi, karena kekhawatiran bahan baku. Sampai saat ini jg masih terkendala, karena mengirimkan barang dari China aja udh sulit,” jelas David.
Bukan hanya neraca perdagangan yang terganggu, David menilai laju investasi juga akan melemah.
“Investasi juga masih akan lemah. Impor mesin itu juga kan sebenarnya barang investasi, itu terkendala juga karena berlanjutnya virus ini,” kata David melanjutkan.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, David memandang pemerintah perlu mempercepat belanja, terutama belanja di daerah-daerah. Terutama untuk menjaga daya beli masyarakat
Proyek-proyek pembangunan infrastruktur pemerintah juga kata David sebaiknya dipercepat.
Adanya belanja subsidi yang dilakukan pemerintah untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial, Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), dan sebagainya sudah tepat, hanya tinggal memastikan program tersebut berjalan sebagaimana mestinya.
“Pemerintah sudah mendorong dengan belanja PKH, Bansos, termasuk di situ. Langkah pemeeuntah udah pas untuk dorong konsumsi, tinggal implementasinya di lapangan bagaimana,” jelas David.
Untuk diketahui, Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan penyebaran virus corona (Covid-19) berpotensi ‘merusak’ pertumbuhan ekonomi dunia. Demikian disampaikan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam gelaran Global Women’s Forum di Dubai.
“Mungkin ada pemangkasan di antara 0,1-0,2%,” ujarnya. “Saya menyarankan semua orang untuk tidak langsung mengambil kesimpulan prematur. Masih ada banyak ketidakpastian,” lanjut Georgieva dikutip dari kantor berita AFP, Minggu (16/2/2020).
Dalam laporan terkini per Januari 2020, IMF menurunkan pertumbuhan ekonomi global pada 2020 sebesar 0,1% menjadi 3,3%.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]