Hubungan AS-China Memburuk, Indeks Dolar Menguat
Indeks dolar AS menguat pada akhir perdagangan 20 November 2019 karena memburuknya hubungan AS-China. Kondisi ini mendukung permintaan untuk dolar AS bahkan ketika investor menunggu rilis risalah dari pertemuan kebijakan Oktober Federal Reserve.
Investor dalam beberapa pekan terakhir telah tumbuh optimis bahwa Washington dan Beijing akan menandatangani kesepakatan bulan ini bisa mengurangi perang dagang selama 16 bulan terakhir. Namun kini mereka, khawatir dengan pengetatan retorika perang dagang dari kedua sisi.
Amerika Serikat akan menaikkan tarif impor Tiongkok jika tidak ada kesepakatan dicapai dengan Beijing untuk mengakhiri perang dagang, Presiden AS Donald Trump mengancam peningkatan percekcokan yang telah merusak pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.
Suasana di pasar semakin memburuk setelah Senat AS membuat marah China dengan meloloskan undang-undang yang mensyaratkan sertifikasi tahunan otonomi Hong Kong dan memperingatkan Beijing agar tidak menekan demonstran. China menuntut Amerika Serikat berhenti mencampuri urusan dalam negerinya dan mengatakan akan membalas.
Indeks dolar yang membandingkan dolar terhadap enam mata uang utama, naik 0,06% pada 97,914. Indeks naik setinggi 98,038 di awal sesi.
“Ini adalah tema sama yang akan kembali hari ini, pada dasarnya adalah ketegangan perdagangan antara AS dan China,” kata Pedagang FX senior di Silicon Valley Bank Minh Trang dilansir dari Reuters, Kamis (21/11/2019).
“Ada retorika sedikit lebih kuat hari ini dan itu semacam mendorong pasar ke zona yang lebih berisiko,” kata Trang.
Imbal hasil AS dan saham tergelincir pada hari Rabu karena investor menghindari aset yang relatif berisiko dalam mendukung safe havens.
Yuan China tergelincir ke level terendah baru dua minggu terhadap dolar. Mata uang yang terpapar perdagangan melemah, dengan dolar Australia turun 0,19%.
Sumber : okezone.com
Gambar : Market Bisnis
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]