Taylor Swift Dapat Izin Bawa Lagu Lama di AMA 2019
Taylor Swift akhirnya mendapatkan izin untuk membawakan lagu lama dalam acara penghargaan American Music Awards 2019 oleh mantan labelnya, Big Machine Label Group.
Hal itu disampaikan oleh Big Machine dalam sebuah pernyataan bersama dengan Dick Clark Productions yang menyelenggarakan American Music Awards 2019.
“Big Machine Label Group dan Dick Clark Productions mengumumkan bahwa keduanya telah mencapai kesepakatan perjanjian lisensi yang menyetujui penampilan artis mereka untuk disiarkan setelah acara dan untuk penyiaran kembali pada platform yang telah disepakati. Ini termasuk penampilan American Music Awards yang akan datang,” tulis pernyataan tersebut.
“Harus diketahui bahwa musisi tidak butuh persetujuan label untuk tampil secara langsung di televisi atau media langsung lainnya. Persetujuan label rekaman hanya dibutuhkan untuk rekaman audio dan visual musisi terkontrak dan dalam penentuan distribusi karya tersebut,” lanjut pernyataan itu.
Dick Clark Productions kemudian memberitahu ET bahwa “Kapan pun Dick Clark Productions setuju untuk membuat, berwenang, atau mendistribusikan pernyataan dalam kemitraan dengan Big Machine Label Group mengenai penampilan Taylor Swift di American Music Awards 2019. Segala perjanjian final dalam hal ini harus dibuat langsung dengan tim manajemen Taylor Swift. Tak ada lagi komentar dari kami,”
Pernyataan ini datang setelah akhir pekan yang riuh dengan konflik lisensi penampilan antara Taylor Swift dan pendukungnya dengan pihak Big Machine Label yang dimotori oleh Scott Borchetta dan Scooter Braun.
Semua bermula ketika Swift membongkar kepada publik bahwa dirinya dicekal menyanyikan lagu lamanya semasih di bawah naungan Big Machine yang dikomandoi Scott Borchetta dan Scooter Braun.
Scott sebelumnya diketahui telah menjual Big Machine beserta katalog master enam album pertama Taylor Swift kepada Scooter Braun, pria yang diklaim pelantun You Belong with Me itu dalang dari semua perundungan yang ia terima
Aksi Swift buka suara soal pencekalan bawa lagu lama di American Music Awards 2019 tersebut menimbulkan kemurkaan dari pihak penggemar Swift alias Swifties. Swifties pun meramaikan media sosial dan internet dengan dukungan kepada Swift juga petisi bertandatangan lebih dari 100 ribu orang.
Para rekan musisi juga sahabat Taylor Swift turut bersuara mengecam aksi pencekalan tersebut. Dukungan kepada Swift di antaranya datang dari Selena Gomez, Halsey, hingga sejumlah senator dan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat.
Big Machine sebelumnya sempat membantah klaim Swift soal pencekalan tersebut, menyebut bahwa mereka “tak pernah melarang Taylor Swift tampil di AMA atau pun memblokir program spesialnya di Netflix. Faktanya, kami tidak memiliki hak untuk melarang ia tampil di mana pun,”
Namun juru bicara Swift, Tree Paine membantah klaim Big Machine tersebut dengan membongkar pelarangan dari label itu ke sejumlah media. Ia menyatakan Scott Borchetta tegas menolak permintaan untuk American Music Awards dan Netflix.
“Faktanya, pada 28 Oktober 2019 pukul 17.17, Wakil Presiden, Manajemen Hak Cipta dan Hubungan Bisnis dari Big Machine Label Group mengirim kepada tim Taylor Swift seperti berikut: Harap diperhatikan bahwa BMLG tidak akan setuju untuk mengeluarkan lisensi untuk rekaman yang ada atau keringanan dari pembatasan perekaman ulang sehubungan dengan dua proyek ini: Dokumenter Netflix dan acara Alibaba ‘Double Eleven’.,” tulis pernyataan juru bicara Taylor Swift, Tree Paine.
“Untuk menghindari argumen atas hak cipta, Taylor membawakan tiga lagu dari album terbarunya ‘Lover’ di acara Double Eleven karena jelas bahwa Big Machine Label Group merasa ada pertunjukan televisi dari lagu katalog yang melanggar persetujuannya,” lanjut pernyataan tersebut.
“Selain itu, kemarin Scott Borchetta, CEO dan pendiri Big Machine Label Group, dengan tegas menolak permintaan untuk American Music Awards dan Netflix. Harap perhatikan pernyataan Big Machine, mereka tidak pernah benar-benar menyangkal klaim Taylor,”
“Terakhir, Big Machine sedang mencoba untuk mengalihkan topik dan menghasilkan uang dengan mengatakan bahwa Taylor Swift berutang kepada mereka, tetapi, seorang auditor independen dan profesional telah menemukan bahwa Big Machine berhutang US$7,9 juta dolar kepada Taylor untuk royalti yang belum dibayarkan selama beberapa tahun.” kata pernyataan tersebut.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]