Penyeberangan Hunimua-Waipirit Mulai Normal Usai Gempa Ambon
Pimpinan ASDP Cabang Ambon Eddy Hermawan mengatakan aktivitas pelabuhan penyeberangan Hunimua Desa Liang menuju Waipirit Desa Kairatu, Maluku kembali normal setelah gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR) mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya, Kamis (26/9) kemarin.
“Sesuai hasil evaluasi yang kami lakukan di lapangan pada sejumlah pelabuhan penyeberangan daerah ini seusai gempa, tidak ada masalah, kecuali pelabuhan penyeberangan Waipirit menuju pelabuhan Hunimua Desa Liang yang mengalami keretakan pada beberapa bagian,” ujar Eddy seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/9).
Operasional Pelabuhan Waipirit sempat terhenti karena guncangan gempa yang menyebabkan retakan antara sambungan dari jalan ke arah dermaga dan menimbulkan pecahan dengan lebar sekitar satu meter.
Namun, hal itu sudah diperbaiki untuk sementara waktu agar pelayaran kembali berjalan normal.
“Semua itu sudah kami laporkan kepada direksi maupun instansi terkait, dalam hal ini Dinas Perhubungan,” tuturnya.
Hari ini, dua kapal feri sudah beroperasi sejak pukul 09.00 WIT, yakni KMP Rokatenda dan KMP Inalika.
Kedua kapal feri penyeberangan itu kemarin tidak bisa beroperasi karena, selain terjadi gempa, 80 persen anak buah kapal (ABK) bertempat tinggal di Kota Ambon.
“Karena terjadi gempa-gempa susulan, mereka khawatir pada sanak keluarga sehingga meminta izin turun (tidak bertugas sementara,” jelasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : cnnindonesia.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]