Kejuaraan Dunia Bulutangkis: Yang Pede Dong, Fitriani!
Faktor mental jadi perhatian Fitriani di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019. Fitriani harus mendongkrak rasa percaya dirinya di atas lapangan.
Selain Gregoria Mariska Tunjung, sektor tunggal putri Indonesia juga diwakili Fitriani di Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Basel, Swiss, 19-25 Agustus. Meski tak dipatok target tinggi, ajang ini sangat penting bagi keduanya untuk memperoleh poin tinggi menuju Olimpiade 2020 Tokyo.
Problem muncul lantaran undian tunggal putri sempat mengalami pengulangan. Badminton World Federation (BWF) salah memasukkan data sehingga undian harus diulang. Imbasnya, lawan-lawan yang akan dihadapi tunggal putri Indonesia pun ikut berubah, bahkan cenderung lebih berat.
Fitriani akan bertemu dengan Yvonne Li dari Jerman. Jika berhasil melewati lawan pertama, juara Thailand Masters 2019 itu akan bertemu unggulan kedua Tai Tzu Ying di babak kedua.
“Sebenarnya sih draw pertama tak mudah juga tapi setidaknya sudah tahu. Sudah sempat tonton videonya juga. Kemudian hari apa dikasih tahu diganti kembali lawannya. Ya, memang lebih berat (karena kalau lolos babak pertama bertemu Tai Tzu Ying) apalagi pukulan variasinya lebih banyak dan pengalamannya lebih tinggi,” kata Fitriani kepada detikSport di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarya Timur.
“Latihannya tetap, cuma jadi ganti tontonan. Kalau sudah jalannya ketemu Tai Tzu Ying ya dicoba saja. Semoga bisa lebih nothing to lose dan melakukan terbaik,” ujar dia.
Menuju Kejuaraan Dunia, mendongkrak rasa percaya diri jadi pekerjaan rumah untuk Fitriani. Merujuk pada tiga turnamen sebelumnya –Indonesia Open, Jepang Open, dan Australia Open 2019–, pemain berperingkat 27 BWF ini kerap telat panas.
Dalam beberapa kesempatan, dia bisa mengungguli lawan sebelum akhirnya kalah di poin-poin kritis. Soal itu, Fitriani mengaku sering merasa kurang percaya diri.
“Kemarin seperti kurang pede saja begitu. Untuk di Jepang, Indonesia, dan Australia, saya merasa kurang percaya diri sama diri sendiri. Pola mainnya tak masuk, mau mulai dari mana, kurang yakin saja. Berikutnya baru mikir ayo bisa. Tapi saat unggul tapi tiba-tiba fokusnya hilang,” kata pemain berusia 20 tahun ini.
“Ya, (sudah dikomunikasikan dengan pelatih). Ada yang bilang, ‘Ayo Fit, pemanasan harus siap lagi’, ada lagi ‘Kamu yakin saja sama pola main kamu, jalani polanya dulu, kalau sudah masuk kan enak, bisa tahu kebiasaan lawan’. Karena kalau sudah bingung ya akurasinya kacau semua. Cuma kemarin di Thailand sudah jauh lebih enak. Lebih berani,” dia menjelaskan.
“Semoga di Kejuaraan Dunia lebih pede dengan permainan diri. Lawan memang di atas tapi saya berusaha untuk tak tegang. Tegang pasti tapi semoga tak berlebihan,” ujar Fitriani.
Sumber : Detik Sport
Gambar : Detik Sport
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]