Redakan Ketegangan di Aden, Pangeran UEA Temui Raja Salman
Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) yang juga Putra mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan mengunjungi Arab Saudi dan bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, Senin (12/8). Kunjungan ini dimaksudkan untuk mendesak digelarnya dialog guna menyelesaikan ketegangan di kota pelabuhan Aden, Yaman Selatan.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Emirates News Agency, setelah pertemuannya dengan Raja Salman, Sheikh Mohammed menegaskan bahwa UEA dan Arab Saudi menyerukan pihak-pihak yang bertikai di Yaman untuk memprioritaskan dialog dan mengutamakan kepentingan Yaman dan rakyatnya.
Dia juga mengatakan, bahwa dua sekutu Teluk Arab itu akan “secara tegas menghadapi setiap dan semua kekuatan yang mengancam keselamatan dan keamanan kawasan”.
Kunjungan Sheikh Mohammed ke Arab Saudi ini terjadi setelah kaum militan yang didukung UEA mengambil kendali kota pelabuhan Aden, setelah berhari-hari terlibat bentrokan dengan pasukan yang loyal kepada pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Sebenarnya, UEA dan koalisi yang dipimpin Saudi menghadapi musuh yang sama, yakni pemberontak Houthi di Yaman utara. Namun, kedua pihak memiliki pandangan berbeda soal masa depan Yaman. Koalisi pimpinan Arab Saudi berusaha untuk menempatkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi kembali berkuasa, sementara UEA ingin Yaman bagian selatan menjadi negara merdeka.
Menurut PBB, pertempuran empat hari di Aden telah menewaskan hingga 40 orang dan melukai 260 lainnya. Tetapi Komite Internasional untuk Palang Merah mengatakan jumlah korban tewas bisa saja bertambah. “Rumah sakit beroprasi tanpa peralatan memadai. Orang yang terluka sekarat, karena pos pemeriksaan mencegah mereka mencapai klinik,” kata ICRC dalam sebuah tweet.
Sumber : Sindonews.com
Gambar : International sindonews
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]